JAKARTA, Koranmadura.com – Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menjadi dua calon presiden (Capres) yang bersaing sangat ketat pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Tingkat elektabilitas keduanya terpaut tipis dan berada dalam rentang toleransi kesalahan, sehingga sulit disimpulkan siapa yang terbaik di antara keduanya.
“Prabowo dan Ganjar bersaing ketat dengan tingkat dukungan yang secara statistik sama. Namun dalam tiga dan dua nama, Prabowo cenderung unggul lebih signifikan. Dalam simulasi dua nama, Prabowo unggul signifikan atas Anies dan Ganjar,” demikian kesimpulan hasil survei Lembaga Survei Indonesia yang diumumkan di Jakarta, Selasa 11 Juli 2023.
Lebih lanjut dikatakan, “Sedangkan Ganjar hanya unggul signifikan atas Anies dalam simulasi dua nama. Sementara itu, Anies masih tertinggal cukup signifikan dibanding Prabowo dan Ganjar dalam simulasi dua nama.”
Dalam survei LSI itu, pada simulasi 19 nama, tingkat elektabilitas Prabowo Subianto masih yang teratas dengan 25,3 persen. Namun dia ditempel ketat oleh Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan 25,1 persen.
Tren elektabilitas keduanya juga mengalami kenaikan sejak April 2023. Elektabilitas Ganjar Pranowo sempat melorot setelah dia ikut menolak keikutsertaan Israel pada penyelenggaraan Piala Dunia U20 yang sedianya berlangsung di Indonesia.
Sementara itu, dalam simulasi dua nama Prabowo Subianto vs Ganjar Pranowo, Ganjar Pranowo terpaut 10 persen di belakang Prabowo Subianto. Elektabilitas Prabowo Subianto pada simulasi ini mencapai 48,1 persen, sedangkan Ganjar Pranowo 38,1 persen.
Sebaliknya dalam duel dengan Anies Baswedan, Ganjar Pranowo meraih tingkat elektabilitas 50,9 persen, sedangkan Anies Baswedan hanya 27,9 persen.
Survei LSI ini digelar pada 1-8 Juli 2023 menggunakan metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1242 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.8% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. (Sander)