JAKARTA, Koranmadura.com – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menampar mukanya sendiri saat menilai revolusi mental Presiden Jokowi tidak berjalan dengan baik.
Pasalnya, Surya Paloh dengan Partai Nasdemnya adalah salah satu pendukung Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin. Karena itu, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 18 Juli 2023, Hasto Kristiyanto menilai, pernyataan Surya Paloh itu bagai Memukul Air di Dulang, Terpercik Muka Sendiri.
“Seharusnya sebelum menyampaikan kepada publik, melakukan auto-kritik terlebih dahulu, melihat ke dalam, dan itulah yang biasa dilakukan oleh PDI Perjuangan. Tetapi PDI Perjuangan, kan, tidak mencampuri urusan partai lain. Hanya ketika ini sudah menyentuh presiden Jokowi, ya, kami memberikan tanggapan,” ujar Hasto Kristiyanto.
Tidak hanya itu, Hasto juga menyerang balik Surya Paloh dengan menyebut kinerja Jaksa Agung periode 2014-2019 yang merupakan kader Partai Nasdem, Muhammad Prasetyo. Menurut Hasto, Jaksa Agung itu melakukan penegakan hukum ke arah yang negatif selama satu periode Pemerintahan Jokowi. Dan, ini menjadi salah satu penyebab belum terwujudnya revolusi mental.
“Salah satu aspek Revolusi Mental mengalami hambatan karena saat itu ada yang menyalahkan hukum melalui Jaksa Agung sebagai instrumen kekuasannya,” tegas Hasto Kristiyanto.
Adapun kritik Surya Paloh terhadap Presiden Jokowi disampaikan dalam pidato politiknya pada konsolidasi akbar Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Minggu 16 Juli 2023.
Di depan ratusan ribu kader dan simpatisan Partai Nasdem, Surya Paloh menyoroti revolusi mental yang diusung Presiden Jokowi yang belum terwujud. (Sander)