SUMENEP, koranmadura.com – Husky – CNOOC Madura Limited (HCML), sebagai salah Kontraktor Kontrak Kerjasama, mengklarifikasi bahwa kecelakaan Kapal Layar Motor (KLM) Putri Kuning pada Rabu, 19 Juli 2023, tidak terjadi di sekitar platform MAC.
Dalam keterangannya, HCML meyakini bahwa koordinat lokasi kecelakaan tersebut jauh dari lokasi anjungan, dan KLM Putri Kuning tidak menabrak platform MAC HCML.
Manager Regional Office and Relations HCML, Hamim Tohari, menyampaikan rasa belasungkawa atas musibah yang menimpa KLM Putri Kuning.
“Namun, perlu kami sampaikan bahwa berdasarkan kondisi di lapangan, tidak ada kejadian kapal menabrak platform MAC HCML pada hari Rabu (19/7/2023) ini,” katanya, Kamis, 20 Juli 2023.
Pria yang akrab disapa Hamim ini menjelaskan bahwa koordinat yang dirilis oleh pihak kepolisian buka merupakan koordinat Sumur MAC milik HCML.
“Informasi dari tim kami di lapangan, koordinat yang dirilis Polres adalah Latitude -7.37681652 dan Longitude 113.91003326. Titik tersebut jauh dari sumur MAC,” papar dia.
HCML juga memberikan informasi bahwa pada saat kecelakaan terjadi, ada 130 anggota tim project HCML sedang berada di lokasi Sumur MAC untuk menyelesaikan MOPU.
“Tim tersebut bekerja dan tinggal di lokasi sumur (area offshore/lepas pantai, red). Jadi di sana ada sejumlah pekerja yang beraktivitas,” tambah Hamim.
Sebelumnya, Polres Sumenep merilis informasi bahwa KLM Putri Kuning dengan tanda selar GT.06 No.531/JWT tenggelam di wilayah perairan Gili Genting, Sumenep, Rabu, 19 Juli 2023, sekitar pukul 02.00 WIB. Insiden tersebut diduga akibat cuaca buruk dan sarat muatan,
“KLM. Putri Kuning tenggelam diduga menabrak tiang rig pengeboran HCML MAC di perairan Gili Genting Kabupaten Sumenep yang disebabkan karena faktor cuaca yang kurang mendukung (arah angin dari barat daya) dan kapal sarat dengan muatan,” kata Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti. FATHOL ALIF