PAMEKASAN, koranmadura.com – Korban kebakaran kerap kali mengeluhkan keterlambatan tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Keterlambatan Damkar itu diakui oleh Kepala Satpol PP dan Damkar Pamekasan, Yusuf Wibiseno. Menurutnya, kendala utama Damkar datang terlambat ke lokasi karena jarak tempuh yang dinilai jauh dari perkotaan.
“Lokasi Damkar di kota, kejadian kebakaran misalnya pelosok desa, perjalanan menuju lokasi kejadian membutuhkan waktu cukup lama, maka terlambat,” kata Yusuf Wibiseno.
Alasan lain, kata Yusuf, begitu Yusuf Wibiseno, kesulitan mencari titik koordinat atau lokasi kejadian seperti yang dilaporkan masyarakat.
“Terkadang kami kesulitan mengolah informasi lokasi kejadian,” tutut Yusuf.
Selain itu, lanjut dia menjelaskan, kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan fasilitas Damkar.
“Kami hanya memiliki dua armada Damkar, dan itu ada di kota,”
Kata Yusuf, instansinya sempat mengajukan pengadaan Damkar dan direspon baik oleh DPRD Pamekasan, pengadaan itu kemudian digagalkan karena ada kebijakan pemangkasan anggaran akibat wabah Covid-19.
“Sudah kami usulkan soal Damkar cuma diurungkan karena ada pandemi Covid-19,” terangnya. (RIDWAN/ROS)