JAKARTA, Koranmadura.com – Keputusan pemerintah meluncurkan program konversi sepeda motor Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi sepeda motor listrik sebagai bagian dari upaya percepatan Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060 adalah tepat. Dengan total sepeda motor yang menyentuh 120.000.000 unit akan sangat signifikan dampak yang dihasilkan jika program konversinya berjalan baik.
“Program konversi merupakan kegiatan konkrit program transisi energi dalam mendukung target NZE tahun 2060 dam Indonesia perlu melakukan konversi ini, kami berfokus terhadap kendaraan motor bakar roda dua karena angka populasinya lebih dari 120 juta lebih dan trend pertumbuhan menunjukan 5-6 persen setiap tahun,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di acara Pembukaan Gelar Konversi Sepeda Motor Listrik Perdana di Jakarta, Jumat (28/7/2023).
Dampak yang dihasilkan dari program konversi ini akan sangat signifikan baik bagi pengurangan emisi maupun penghematan yang dihasilkan.
“Jika satu sepeda motor mengkonsumsi 1 liter BBM tiap hari, equivalen 650 crude oil per hari dengan harga minyak US$80 barel, maka kita bakar US$480 juta per hari. Emisinya, menghasilkan 2,5 kg emisi. Jadi, kalau 120 juta, berarti berapa 300 juta kg emisi per hari,” jelas Arifin, dilansir esdm.go.id.
Pemerintah, harap Arifin, menargetkan pemenuhan target 50.000 unit motor akan dikonversi tahun 2023 dan meningkat menjadi 150.000 unit pada tahun 2024 mendatang melalui sinergitas yang tinggi antarinstitusi terkait sosialiasi yang intens dan insentif yang diberikan.
“Sinergi dan kolaborasi merupakan kunci kesuksesan program konversi sepeda motor BBM menjadi sepeda motor listrik. Kementerian ESDM bersama Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI serta didukung oleh Kementerian Perindustrian akan terus bersinergi untuk mewujudkan target program konversi motor listrik sebanyak 50.000 unit di tahun 2023 dan 150.000 unit untuk tahun 2024,” ujar Arifin lagi.
Pada kesempatan sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi program konversi yang diinisiasi Kementerian ESDM serta mengamini pernyataan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri ESDM Arifin Tasrif yang menyatakan kunci utama kesuksesan program ini adalah sinergi antar instansi terkait.
“Saya apresiasi ada satu kegiatan konversi yang semakin meningkat dari tekad Pak Presiden dan ini bisa dieksekusi bersama. Ini milestone yang baik dan semua pihak harus memberikan dukungan dan contoh contoh,” kata Budi.
Budi menambahkan, pilihan mengkonversi sepeda motor untuk mengurangi emisi juga pilihan yang tepat karena populasi dan pertumbuhan rata-ratanya yang besar.
“Motor ini game changer (transisi energi). Jumlahnya banyak, mudah dilakukan, banyak yang butuh. Jadi semua berperan dan masyarakat menikmati opex yang lebih rendah. Misal, pengemudi ojol, kalau pakai kendaraan listrik, opexnya turun separuh. Jadi ini yang mesti kita pikirkan. Semoga ini bisa menjadi kekuatan kita dan saya sampaikan selamat sehingga kita bisa laksanakan ini dengan baik,” tutur Menhub. (Kunjana)