JAKARTA, Koranmadura.com – Kelompok yang mendesak adanya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar terancam dipecat dari partai berlambang pohon beringin tersebut. Karena itu, Ketua Dewan Etik Partai Golkar diminta untuk memproses penindakan tegas terhadap para kader Partai Golkar yang mbalelo dengan kebijakan partai.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo dalam keterangannya di Jakarta, Minggu 16 Juli 2023. Ia menanggapi isu Munaslub Partai Golkar yang tersebar dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Firman Soebagyo, Partai Golkar tidak segan-segan memecat anggotanya yang menentang keputusan dan kebijakan partai. Dan, sikap tegas ini sudah pernah ditunjukkan terhadap setiap anggota partai yang melawan kebijakan partai.
“Ada kader yang dipecat dari keanggotaan partai karena menentang dan melawan keputusan DPP Partai Golkar saat itu, dan ini bukan main-main. Partai Golkar tetap menjunjung tinggi asas PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela),” kata Firman Soebagyo.
Dia meneruskan, “Kami ingin mengingatkan semua jajaran kader harus menyadari konsekuensi akibat perbuatan dan tindakannya itu.”
Sehubungan dengan itu, dia meminta Ketua Dewan Etik Partai Golkar mengambil langkah tegas menindak kelompok yang mendorong Munaslub di tubuh Partai Golkar.
“Kami mendesak agar Ketua Dewan Etik Partai Golkar segera mengambil langkah tegas memberikan peringatan kepada kader-kader tersebut,” kata Firman
Adapun keputusan Partai Golkar pada 2019 sudah memberi mandat kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk menentukan sikap politik terkait calon presiden (Capres) pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Hanya saja sejauh ini Airlangga Hartarto belum mengambil sikap untuk mendukung poros mana pun baik terhadap Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, maupun Anies Baswedan. Bahkan Airlangga Hartarto sendiri masih ingin menjadi Capres. Hanya saja, elektabilitasnya di semua lembaga survei masih sangat rendah.
Kondisi ini yang membuat sejumlah kader Partai Golkar geregetan sehingga mengusulkan adanya Munaslub dengan mendompleng rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar. (Sander)