BANGKALAN, koranmadura.com – Pergeragakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bangkalan, Madura, Jawa Timur membuka posko pengaduan berkenaan Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SD, SMP dan SMA sederajat.
Sejak dibukanya posko pengaduan PPDB di skretariatan Jl. Bromo No 25 Kelurahan Mlajeh, PMII Bangkakan menerima beberapa keluhan dari wali murid perihal mahalnya biaya seragam yang disediakan pihak koperasi sekolah.
“Hasil laporan dan turun lapangan tim, tarif seragam Rp1 juta – 1,6 juta. Pasti sangat membebani masyarakat menengah kebawah,” kata Koordinator Tim Pengawal, Qomaruddin, Senin, 3 Juli 2023.
Berdasar investigasi awal oleh tim, ditemukan pada salah satu sekolah koperasi hanya menyediakan kain seragam dengan harga fantastis. Untuk penjahitan seragam murid harus mengeluarkan biaya lagi.
“Pada salah satu sekolah, seragam disuruh bayar Rp 1.5 juta dan seragamnya hanya dikasih kain. Ada-ada saja sekolah ini,” kata dia.
Atas temuan tersebut, Ketua PC PMII Bangkalan Syamsul Hadi mengecam praktik jual beli seragam dengan harga buncit. Tindakan tersebut, dinilai memberatkan wali murid untuk menyekolahkan anaknya.
“Apalagi ada paksaan, jika ingin diterima harus beli seragam dan lain sebagainya. Tentu praktik ini tidak baik dilakukan dalam sekolah,” kata dia.
Syamsul, sapaan akrab dia menegaskan kepada pihak sekolah, pada momen PPDB ini tidak dijadikan kesempatan meraup keuntungan melalui jual beli seragam atribut sekolah dengan harga yang tidak wajar.
“Saya berharap sekolah tidak memberikan penekanan, berikan pilihan dan kebebasan kepada wali murid untuk membeli seragam dan atribut sekolah di mana saja,” katanya. (MAHMUD/ROS)