SUMENEP, koranmadura.com – Sejumlah desa di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai merasakan dampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini, dan butuh suplai air bersih.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep Wahyu Kurniawan Pribadi mengatakan pihaknya sudah menerima surat permohonan bantuan air bersih dari beberapa kepala desa.
“Kami sudah menerima surat permohonan dari sejumlah kepala desa yang wilayahnya mengalami kekeringan. Mereka minta agar bisa segera dikirim air bersih,” katanya.
Menindaklanjuti adanya permohonan itu, BPBD Sumenep akan mulai mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah yang mengalami kekeringan, pada pekan ini.
Menurut pria yang akrab disapa Wahyu ini, pengiriman air bersih akan dilakukan menggunakan armada truk tangki milik BPBD, PDAM, dan Cipta Karya.
“Satu tangki berisi 5.000 liter akan kami suplai untuk 100 orang. Jadi tiap desa tidak sama jumlah air bersih yang dikirim, tergantung jumlah penduduk di wilayah tersebut,” ujarnya.
Seperti diketahui, berdasarkan SK Bupati Nomor: 188/189/KEP/435.013/2023, sebanyak 51 desa yang tersebar di 18 kecamatan di Kabupaten Sumenep, berpotensi terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun 2023.
Dari 18 kecamatan yang berpotensi terdampak kekeringan, 10 diantaranya merupakan kecamatan daratan dan 8 lainnya kecamatan Kepulauan.
Status siaga darurat bencana kekeringan, sesuai SK Bupati Sumenep tersebut, berlaku selama 183 hari, terhitung mulai 1 Juni – 31 November 2023. (FATHOL ALIF/ROS)