BANGKALAN, koranmadura.com – Anggaran untuk pelatihan Santri Entrepreneur di Bangkalan, Madura, Jawa Timur kian menurun. Padahal kegiatan ini merupakan salah satu program prioritas Plt Bupati setempat, Mohni.
Diketahui, pada tahun 2020 anggaran pelatihan Santri Entrepreneur di Kota Dzikir dan Shalawat itu sebesar Rp100 juta, pada tahun 2021 sekitar Rp80 juta, dan pada tahun 2022 dan 2023 ini turun lagi menjadi Rp50 juta.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop UM) Bangkalan, Iskandar Ahadiyat mengatakan, penurunan anggaran tak hanya terjadi di pelatihan Santri Entrepreneur, seperti kegiatan lain juga dialaminya.
“Secara total, anggara di Diskop UM turun, sekitar Rp600 juta, jadi semua kegiatan di kami dikurangi anggarannya,” kata dia, Sabtu, 25 Agustus 2023.
Menurut dia, pelatihan Santri Entrepreneur sangat bermanfaat kepada lembaga pondok pesantren. Sebab, dengan pelatihan tersebut para santri mendapatkan bekal usai berhenti dari pondok.
“Jadi santri tidak kebingungan mencari kerja, karena di pondok mereka sudah dilatih menjadi pengusaha,” katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap anggaran untuk pelatihan Santri Entrepreneur di Diskop UM Bangkalan tidak diturunkan lagi. Karena program tersebut merupakan salah satu prioritas Plt Bupati, Mohni.
“Kalau perlu anggaran untuk pelatihan Pelatihan Entrepreneur ditambah,” pungkasnya. (MAHMUD/ROS)