YOGYAKARTA, Koranmadura.com – Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo berada dalam satu mobil yang sama dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat datang ke kantor DPD PDI Perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa 22 Agustus 2023 siang.
Selain keduanya, dalam mobil yang sama juga ikut Sekjen PDI Perjuangan yang juga politisi asal Yogyakarta, Hasto Kristiyanto.
Begitu tiba, ratusan kader PDI Perjuangan Yogyakarta yang sudah menunggu langsung menyambut. Ketua DPD PDIP DIY, Nuryadi, dan Sekretarisnya Totok Hedi Santosa, memimpin jajaran banteng Yogyakarta yang hadir di lokasi.
Alunan gamelan dan alunan suara sinden tak henti bersenandung menyambut kehadiran presiden kelima RI tersebut.
Megawati yang mengenakan pakaian serba hitam nuansa merah, mendekat ke arah kelompok gamelan di bagian tengah lantai dasar gedung itu. Sejak turun dari kendaraan, Megawati tampak selalu tersenyum.
Setelah menyapa para pemusik dan pesinden, Megawati lalu mengajak Ganjar dan Hasto, serta anggota rombongan lainnya naik ke lantai berikutnya. Tampak pula Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, bersamanya.
Megawati lalu memasuki sebuah ruangan untuk istirahat sekaligus menikmati kuliner. Sementara ratusan pengurus partai se-Yogyakarta menunggu Megawati di aula utama. Dijadwalkan Megawati, Hasto, Ganjar, dan para pengurus itu, melakukan pertemuan.
Megawati Soekarnoputri baru pertama kali menginjakkan kaki di kantor partai yang baru itu.
Putri Bung Karno itu sebenarnya sudah meresmikan kantor baru DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta itu pada 20 Oktober 2020. Karena saat itu masih masa pandemi Covid-19, peresmian dilakukan secara daring.
Berlokasi di Jalan Tentara Rakyat Mataram No 47, Kelurahan Bumijo, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta, kantor tersebut mengusung konsep green building. Selain itu, terdapat pula patung Bung Karno yang berdiri di halaman depan.
Bangunan terdiri dari empat lantai dengan taman di bagian tengahnya. Terdapat beberapa ruang seperti klinik pemeriksaan gratis, ruang rapat, perpustakaan dan juga ruang pertemuan berkapasitas 500 tempat duduk.
Sejak awal, kantor PDI Perjuangan Yogyakarta itu didisain sebagai tempat pengorganisasi dan berkegiatan bagi rakyat yang membutuhkan tempat. Khususnya sebagai ruang berkebudayaan.
Nuansa kebudayaan itu pun sudah terasa sangat kental dengan keberadaan peralatan gamelan di lantai bawah. (Sander)