JAKARTA, Koranmadura.com – Pengamat militer Connie Rahakundini menekankan pentingnya peran arsip menjadi sangat penting dalam mengambil kebijakan masa kini dan masa depan. Karena itu dia meminta semua pihak untuk tidak menganggap enteng peran arsip.
Connie menekankan hal itu saat menjadi salah satu pembicara dalam seminar nasional bertajuk “Marwah Geopolitik dan Geostrategi dalam Arsip” yang digelar Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Ruang Noerhadi Magetsari ANRI, Jakarta, Jumat 25 Agustus 2023.
Pembicara lain dalam seminar itu adalah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana. Diskusi dimoderatori Dr Kandar.
“Arsip menjadi sangat penting. Apalagi sekarang kita mengalami seperti jaman Bung Karno. Buka aja arsip, kenapa kita menjadi kekuatan dunia bagian selatan terkuat. Bung Karno bisa bikin. Pertama karena kekuatan geopolitik, kedua karena kekuatan pikiran,” kata Connie.
Dia meneruskan, “Arsip menjadi penting, membuktikan Soekarno di masa muda sudah punya confidence dan kemudian kita disegani.”
Menurut Connie, semua harus tertib arsip sehingga dalam mencermati sebuah peristiwa semua dapat terbaca. Apalagi bila menyangkut suatu wilayah konflik atau sengketa wilayah dengan negara tertentu.
“Isu arsip sangat strategis meskipun menghadapi tantangan karena terkait arsip belum menjadi budaya karena masih kuatnya budaya tutur,” lanjut pengamat militer dan pertahanan itu.
Sementara itu Hikmahanto menyebutkan, sejatinya para teknokrat dan peneliti harus memanfaatkan arsip dengan maksimal dan penting untuk konsistensi soal arsip. “Jangan sepelekan Arsip Nasional,” tegasnya.
Arsip untuk diteliti dan diterjemahkan menjadi sebuah kebijakan sehingga tercipta suatu konsistensi.
“Dari pengalaman yang saya sering kali temui itu adalah ketika kita mencari arsip itu arsip ada dibawa sama penjaganya kita gak disiplin bahwa berbagai dokumen ditaruh di tempat tertentu,” ujarnya.
Dia meneruskan, “Sehingga kita tahu prosesnya seperti apa. Dan kemudian hasil penelitian ini diterjemahkan sebagai suatu kebijakan. Sehingga kita konsisten. Tapi misalnya arsip ini katakanlah carut marut dan lain sebagainya bagaimana kita menjaga konsistensi.” (Sander)