JAKARTA, Koranmadura.com – Kinerja perekonomian Maluku Utara tumbuh kuat dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kuartal II-2023 yang mencapai 23,89% ditunjang aktivitas sektor industri pengolahan dan pertambangan.
Sementara itu, laju inflasi terjaga pada level moderat 3,79%, serta neraca perdagangan mempertahankan tren surplus. Atas capaian tersebut, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara memberikan apresiasi dalam rapat ALCO Regional Maluku Utara yang diselenggarakan di KPPN Ternate, Maluku Utara pada Rabu (16/8/2023).
“Saya minta teman-teman Kementerian Keuangan untuk benar-benar bisa menerjemahkan kelebihan dari Maluku Utara ini, kelebihan setiap kabupaten kota. Di sini ada nikel, di sini ada panas bumi, di sini ada perikanan, di sini ada masing-masing sektor itu diterjemahkan menjadi efek kesejahteraan,” kata Suahasil Nazara, seperti dilansir kemenkeu.go.id.
Wamenkeu menekankan pentingnya peran seluruh jajaran Kementerian Keuangan untuk membantu pemerintah daerah dalam menggali potensi, serta menyelesaikan masalah dan hambatan yang terjadi di daerah. Harapannya, masyarakat mendapatkan manfaat optimal dari APBN dan mencapai kesejahteraan.
“Kita analisis data yang terjadi di perekonomian Maluku Utara. Mau lewat pertanian, mau lewat pertambangan, mau lewat pendidikan, mau lewat stunting, tapi ujung-ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat,” ujar Wamenkeu.
Rapat ALCO Regional merupakan wadah untuk berdiskusi dengan para local expert, akademisi, dan pimpinan daerah dalam rangka memahami isu ekonomi dan keuangan daerah dengan mendengar langsung dari para stakeholders. Wamenkeu meminta jajaran Kementerian Keuangan untuk terus membangun hubungan baik, bersinergi, dan berkolaborasi dengan pejabat daerah, universitas, Bank Indonesia (BI), dan Badan Pusat Statistik (BPS) demi mewujudkan pembangunan Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera. (Kunjana)