JAKARTA, Koranmadura.com – Sebagai upaya nyata pemerintah meregenerasi sekaligus meningkatkan kompetensi pelaku utama sektor kelautan dan perikanan di masa mendatang, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) siap mendidik 2.280 Taruna-Taruni baru yang merupakan anak pelaku utama kelautan dan perikanan yaitu nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, pemasar produk perikanan, dan petambak garam.
Setelah mengikuti pelantikan secara nasional di Lapangan Monas pada Selasa (29/8/2023), para taruna/i baru tersebut selanjutnya akan mengikuti pendidikan di satuan pendidikan milik KKP.
“KKP berkomitmen memberi kesempatan kepada anak pelaku utama KP, mewujudkan mimpinanya untuk meraih pendidikan tinggi, dengan memberikan akses 100 persen pada kuota penerimaan guna mendorong pengembangan sosial ekonomi kelautan dan perikanan serta demi terwujudnya ekonomi biru yang tangguh,” ucap Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, seperti dilansir kkp.go.id.
Pasalnya, upaya peningkatan kualitas SDM lebih lanjut Menteri Trenggono menegaskan bahwa upaya peningkatan pendidikan kelautan dan perikanan tak hanya ditekankan pada peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan serta peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang, namun juga melalui pemerataan kualitas pendidikan serta peningkatan akses pendidikan di semua jenjang terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan, serta penguatan konektivitas pendidikan vokasi dengan pasar kerja.
“SDM yang andal adalah garda perubahan sektor kelautan dan perikanan. Karenanya kita harus mampu memanfaatkan bonus demografi untuk mencetak SDM yang produktif, inovatif, berdaya saing global, berintegritas, serta berakhlak mulia,” ucap Menteri Trenggono.

Pelantikan ini juga selaras dengan kebijakan Presiden Joko Widodo, di mana pemerintah telah mengesahkan anggaran dana pendidikan Rp 660,8 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 untuk mewujudkan SDM unggul.
Menteri Trenggono pun berharap taruna/i baru ke depannya dapat menjadi SDM profesional, sekaligus duta untuk mengubah nasib dan masa depan sekaligus mengubah lingkungannya dari nelayan yang dikategorikan sebagai nelayan miskin menjadi sejahteran dan dibanggakan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM), I Nyoman Radiarta, menerangkan bahwa seluruh taruna peserta didik yang telah dilantik, terbagi menjadi 3 jenjang yaitu jenjang program diploma 4, diploma 3 dan diploma 1.

Sebagai Unit Eselon I KKP, dikatakan Nyoman, BPPSDM memiliki tugas dan fungsi menyiapkan SDM terbaik melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, yang terlaksana melalui program strategis VOGA (Vocational Goes to Actors) dan Smart Fisheries Village (SFV).
Sebelum pelantikan menjadi taruna/i, para calon taruna telah melaksanakan kegiatan pendidikan masa basis yang ditempuh selama kurang lebih tiga bulan yang di dalamnya dilakukan beberapa kegiatan, seperti pendidikan dasar kemiliteran dan bela negara, kesamaptaan secara fisik dan mental, sekaligus menjalankan pola pendidikan vokasi akademik dan boarding school dengan segala bentuk karakter dan etika yang diajarkan didalamnya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengenalan kampus baik dari sisi akademik maupun ketarunaan kepada calon taruna/i serta mengembangkan sikap dan kepribadian taruna yang bertanggung jawab, jujur, mampu bekerja sama dan memiliki jiwa kepemimpinan,” terang Nyoman.
Satuan pendidikan tinggi KKP sendiri terdiri dari satu Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan di Wakatobi; sembilan Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) di Jembrana, Pangandaran, Dumai, Bone, Kupang, Karawang, Sorong, Bitung, Sidoarjo; serta satu Politeknik Ahli Usaha Perikanan di lima kampus, yaitu Jakarta (kampus utama), Aceh, Maluku, Pariaman, dan Lampung. (Kunjana)