BANGKALAN, koranmadura.com – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskop UM) Bangkalan, Madura, Jawa Timur telah memberikan pembinaan kepada 37 Pondok Pesantren (Ponpes) melalui program One Pesantren One Product (OPOP).
OPOP merupakan program yang dijalankan oleh Pondok Pesantren untuk mencapai kesejahteraan masyarakat serta kemandirian ekonomi, melalui pengembangan unit usaha yang dijalankan oleh Pesantren.
Kepala Diskop UM Bangkalan, Iskandar Ahadiyat mengatakan, sebanyak 37 Ponpes sudah didaftarkan ke Pemerintah Provinnsi (Pemprov) Jawa Timur, agar dapat mengembangkan unit usahanya di lembaga pesantren.
“Tahun ini 37 Ponpes yang sudah didaftarkan. Saya sebar ke banyak Ponpes, agar semua pondok bisa belajar cara berusaha. Nanti ilmunya disebar ke pondok masing-masing,” kata dia, Jumat 1 September 2023.
Yayat, sapaan akrab Iskandar Ahadiyat mengatakan, tahun 2023 anggaran pembinaan bagi pengusaha cukup minim, sekitar Rp50 juta. Namun, walaupun demikian pihaknya tetap memaksimalkan anggaran tersebut.
“Kami maksimalkan ke para santri untuk pembinaan usaha. Walaupun anggaran hanyak cukup 50 orang, kadang saya tambah pesertanya, agar lebih banyak,” katanya.
Diketahui, pada 2020 anggaran pelatihan Santri Entrepreneur di Kota Dzikir dan Shalawat itu sebesar Rp100 juta. Pada tahun 2021 turun menjadi Rp80 juta. Sementara pada 2022 dan 2023 turun lagi menjadi Rp50 juta. (MAHMUD/ROS)