JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menaruh harapan tinggi pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) 2023 Nahdlatul Ulama (NU) 2023.
Puan Maharani berharap Munas dan Konferensi Besar NU ini menghasilkan rekomendasi yang berguna sebagai panduan bagi warga NU menghadapi berbagai isu di tengah masyarakat.
“Semoga Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 menghasilkan rumusan-rumusan rekomendasi yang berguna sebagai panduan warga NU dan masyarakat dalam menyikapi isu-isu keagamaan, kebangsaan dan sosial kemasyarakatan,” ujar Puan Maharani saat menghadiri acara itu yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Al-Hamid, Cilangkap, Jakarta Timur Senin 18 September 2023.
Pada bagian lain Puan menyampaikan ucapan selamat atas dimulainya Munas dan Konferensi Besar NU 2023 tersebut.
“Mudah-mudahan ini bisa memberikan patokan dan arahan yang harus dilaksanakan Nahdliyin dalam kehidupan berbangsa maupun beragama,” kata mantan Menko PMK tersebut.
Dia meneruskan, “Konbes NU juga diharapkan makin meneguhkan komitmen inklusif NU dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.”
Perempuan pertama yang menjabat Ketua DPR RI tersebut menambahkan, keberadaan NU selama ini jelas dirasakan manfaatnya sebagai benteng keimanan umat muslim.
Selain itu, kata Puan, NU telah memberikan kontribusi untuk Pemerintah dalam menjalankan amanatnya dan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia secara umum.
“Kesuksesan Munas Alim Ulama dan Konbes NU tahun ini dapat memberikan patokan dan arahan yang harus dilaksanakan di dalam kehidupan kebangsaan maupun keagamaan yang akan menjadi cerminan negara,” jelas cucu Bung Karno itu.
Lebih lanjut, Puan menyinggung soal NU yang selalu konsisten berjuang demi kemaslahatan umat dari dulu hingga sekarang.
Menurutnya, hal tersebut tidak terlepas dari teladan yang ditunjukkan para tokoh NU di tingkatan atas maupun di daerah.
“Saya mengapresiasi capaian-capaian dan rencana-rencana NU untuk memenangkan masa depan seperti yang disampaikan oleh Ketum PBNU dalam pidatonya,” sebut Puan.
Dia melanjutkan, “Semoga gotong royong antara PBNU, Pemerintah, DPR, dan elemen bangsa lainnya dapat menciptakan kesejahteraan bagi bangsa dan negara.”
Di sisi lain, Puan berharap NU akan terus berkomitmen mendukung proses pemilihan umum yang mengedepankan rasa damai dan tenteram bagi masyarakat dalam menyambut pesta demokrasi tahun 2024.
“Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, keterlibatan NU dalam menjaga Pemilu damai, tenteram dan gembira untuk masyarakat akan sangat berperan besar pada suksesnya gelaran Pemilu 2024,” ujar Puan.
Dia menambahkan, “Tentunya peran tersebut dapat diartikan juga bahwa NU turut serta dalam menciptakan kesejahteraan dan ketenteraman bagi bangsa yang kita cintai.”
Pada acara ini, Puan tampak mengenakan kerudung putih lengkap dengan pakaian muslim berwarna krem.
Saat di podium, ia duduk diapit oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya serta istri Presiden RI Keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Sinta Nuriyah Wahid.
Acara bertema “Mendampingi Umat, Memenangi Masa Depan” ini turut dihadiri sejumlah petinggi negara, di antaranya Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menko Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD.
Hadir juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, hingga Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Acara ini sendiri dibuka oleh Presiden Jokowi yang ditandai dengan pemukulan rebana. Puan Maharani bersama Gus Yahya dan Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar ikut menabuh rebana.
Forum Tertinggi

Sementara itu, Munas Alim Ulama dan Konbes 2023 NU sendiri merupakan forum tertinggi setelah Muktamar Sufi Internasional 2023 yang terselenggara di Pekalongan, Jawa Tengah.
Pada Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2023 akan dibahas sejumlah isu dari berbagai komisi, antara lain Komisi Bahtsul Masail Maudlu’iyah. Komisi ini berkaitan dengan gelaran pemilihan umum (Pemilu), yakni pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2024.
Selanjutnya ada Komisi Bahtsul Masail Qanuniyah yang akan membahas soal kebijakan lima hari sekolah dan aturan turunan dari UU Pesantren.
Lalu Komisi Bahtsul Masail Waqi’iyah yang akan membahas mengenai optimalisasi Dam haji di mana NU akan mengeluarkan sikap resmi untuk mendorong kemajuan sistem kelola haji di Indonesia.
Selain itu ada pula Komisi Organisasi yang akan membahas konflik internal NU, seperti Peraturan Perkumpulan (Perkum).
Untuk diketahui, ada lima Perkum baru dan 12 Perkum yang akan direvisi terkait kategori rangkap jabatan. Selanjutnya Komisi Rekomendasi yang akan membahas terkait masalah perampasan tanah rakyat oleh negara.
Kemudian yang terakhir Komisi Program Kerja yang akan membahas soal pengelolaan aset rumah sakit NU dan tata kelola wakaf di lingkungan NU.
Sebab NU memiliki wakaf yang banyak, tetapi belum ada tata kelola yang baik. (Sander)