JAKARTA, Koranmadura.com – Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid mengungkapkan, kehadiran Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Soekarnoputri ke Museum Nasional di Jakarta Pusat pada Selasa 19 September 2023 karena terpanggil seusai museum itu dilalap si jago merah pada Sabtu 16 September 2023 lalu.
Megawati datang ke museum yang juga terkenal dengan sebutan Museum Gajah itu didampingi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim, Hilmar Farid, dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Kedatang Megawati Soekarnoputri ke musim itu juga didorong karena dia pernah menjadi sukarelawan untuk mengurusi koleksi yang berada di museum yang bercat putih tersebut.
“Ibu ini punya memori pada 80-an pernah menjadi sukarelawan di sini untuk mengurusi koleksi,” kata Hilmar.
Dia meneruskan, “Jadi, tadi ibu bertanya mengenai koleksinya, kami banyak berdiskusi mengenai sejarah, tentang tata kelola museum dan sebagainya dan tadi juga ibu memberikan arahan bahwa ini khususnya mengenai koleksi ini perlu ditelusuri sejarahnya, narasinya perlu dibikin dengan baik sehingga bisa digunakan sebagai sumber belajar.”
Hilmar menceritakan, Megawati memantau keramik yang menjadi barang bersejarah peninggalan dinasti di China dan Vietnam.
“Kalau koleksi yang Ibu ingat persis itu soal keramik, ya, keramik dari berbagai dinasti dari Cina, dari Vietnam, karena kebetulan waktu itu Ibu mengingat ada seorang kurator,” ujar Hilmar.
Hilmar mengatakan Megawati saat memantau Museum Nasional berpesan bagi semua pihak untuk bergotong royong menangani musibah tanpa harus memandang kepentingan kelompok.
“Ibu bercerita, ya, pengalaman masa lalu, saya kira menjadi inspirasi kita bahwa ini waktunya kita bergotong royong begitu, ya, bersama-sama di dalam musibah, semua unsur harus terlibat, tidak boleh ada kepentingan,” katanya.
Hilmar melanjutkan Megawati juga menyampaikan pesan agar BRIN bisa dilibatkan Kemendikbudristek dalam penanganan pascakebakaran di Museum Nasional.
“Tadi untuk segera bekerja sama dengan BRIN. Jadi, teman-teman yang dari arkeolog utamanya, organisasi riset arkeologi sejarah, nanti akan segera terlibat,” imbuhnya.
“Nanti kami langsung, ya, on the spot sudah ada kesepakatan dengan Kepala BRIN dengan Pak Deputi untuk segera bikin rapat Jumat ini,” pungkas Hilmar. (Sander)