JAKARTA, Koranmadura.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI Perjuangan bertema “Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Rakyat”, ingin mendorong kemajuan lewat sumber daya laut dan darat Indonesia.
Hal itu disampaikan Hasto saat membuka diskusi dengan tema “Pengembangan Pangan dari Laut untuk Mewujudkan Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Rakyat Secara Berkelanjutan” di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin 25 September 2023.
Hadir pemateri dalam acara ini Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Budi Sulistyo, Kadiv Bioteknologi Kelautan, Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Kustiyariyah Tarman, serta Presdir Perikanan Indonesia Sigit Muhartono.
Diskusi ini dimoderatori oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Rokhmin Dahuri. Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri hadir secara daring bersama seluruh jajaran pengurus PDI Perjuangan se-Indonesia.
Sementara di lokasi diskusi, hadir sejumlah Ketua DPP seperti Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Mindo Sianipar.
Hadir juga anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan antara lain Sudin, Ihsan Yunus, Rahmad Handoyo, dan Riezky Aprilia.
Hasto mengatakan, Indonesia merupakan negara maritim yang sebenarnya menyatukan. Proklamator RI Bung Karno, lanjut Hasto, sudah menyampaikan bahwa Indonesia negara kelautan.
“Maka cara pandang kita seharusnya adalah cara pandang menjadikan laut sebagai jalan masa depan kita, jalan kemakmuran kita,” kata Hasto.
Dalam paparannya, Hasto menceritakan kunjungannya ke Institut Pertanian Bogor (IPB) beberapa waktu lalu.
Di sana, Hasto menemui para peneliti IPB dan mendapatkan berbagai permasalahan yang mereka temui.
Pada bagian lain, Hasto menegaskan, Bung Karno telah menunjukkan komitmennya dengan merancang Indonesia merdeka.
Seharusnya, Indonesia memiliki kebijakan ekonomi yang mandiri terkait dengan pangan.
“Untuk itu, hari ini kita berdiskusi tentang sumber pangan daru laut. Sebenarnya tidak hanya sumber pangan, sumber obat-obatan, laut menjadi suatu wahana yang begitu luas, yang menampung berbagai keburukan di daratan, pencemaran oleh limbah plastik, pembuangan sampah beracun, pembuangan sampah nuklir yang seharusnya kita sikapi sebagai hal yang sangat berbahaya bagi peradaban umat manusia,” kata Hasto.
Hasto menilai pentingnya menjaga kebersihan laut. Dia juga menginginkan adanya kebijakan yang menggambarkan tentang konsepsi green economy.
Hasto menambahkan bahwa Rokhmin telah melakukan penghitungan betapa sumber daya laut Indonesia luar biasa.
“Untuk itu, diskusi ini membuka cara pandang kita terhadap masa depan, seluruh komitmen kita dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang pangan,” ujarnya.
Dia meneruskan, “Seluruh peserta, utamanya dari daerah yang bergabung sevara daring, bisa membangun konitmen dalam mewujudkan Indonesia yang berdikari di bidang pangan sehingga kita akan berdaulat.”
“Caranya termasuk bagaimana kita mendorong kegiatan riset dan inovasi sebagai guru dalam membangun politik pangan ini,” kata Hasto lebih lanjut. (Sander)