BANGKALAN, koranmadura.com – Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) Tolbuk, Kecamatan Klampis, Bangkalan, Madura, Jawa Timur telah menyampaikan hasil penelitian dan verifikasi berkas bakal calon kepala desa (Bacakades), Senin, 18 September 2023.
Penyampaian hasil penelitian dan verifikasi dilakukan di salah satu lembaga sekolah di Desa Tolbuk. Sesuai tahapan, setelah penyampaian hasil penelitian dilanjutkan pada tanggapan dan masukan atas hasil penelitian berkas.
Namun, salah satu Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) Tolbuk, Muzakki merasa dicurangi pada tahapan Pilkades. Sebab, saat salah satu pendukungnya hendak memberikan tanggapan atas hasil penelitian berkas, malah ditolak.
“Kami bersama pendukung Bacakades, Muzakki datang ke lokasi penyampaian hasil penelitian berkas, niat kami ingin memberikan tanggapan, namun kami ditolak,” kata kuasa hukum Muzakki, Moh. Syarif.
Dia menduga Ketua P2KD dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) tak netral pada Pilkades Tolbuk. Sebab, saat memberikan tanggapan atas hasil penelitian, malah Ketua P2KD dan BPD meninggalkan tempat tanpa alasan jelas.
“Saat kami memberikan tanggapan P2KD tidak mau, malah yang bersangkutan (ketua P2KD) kabur. Jadi, sangat jelas panitia dan BPD tidak netral,” kata dia.
Anggota P2KD Tolbuk, Nurul Huda mengatakan, tahapan Pilkades memasuki pengumuman hasil penelitian berkas Bacakades dan tanggapan masyarakat, tetapi keputusan yang diambil tidak melalui kesepakatan bersama.
“Saya ini juga P2KD tapi saya tidak dimasukkan di grup Whatsapp P2KD, dan hari ini ada dua bakal calon yang disebut tak memenuhi syarat,” ungkapnya.
Ada dua Bacakades yang direncanakan tak lolos. Namun dirinya tak setuju jika Bacakades Muzakki digugurkan, sebab syarat-syarat sudah lengkap. Bahkan, SK perangkat desa dinilai meragukan sudah terkonfirmasi sah kepada lembaga terkait.
“Muzakki pernah jadi perangkat desa di Desa Pandenan, Kecamatan Kwanyar dan sudah dikonfirmasi dan didatangi langsung ke desa terkait. Jadi, saya menolak jika Muzakki digugurkan,” tuturnya.
Namun, saat awak media mewawancarai ketua P2KD dan ketua BPD, keduanya enggan memberikan komentar. Bahkan, setelah penyampaian hasil penelitian berkas selesai keduanya bergegas meninggalkan tempat.
“Mohon maaf, saya tidak berkomentar,” kata Ketua BPD, Syaifullah sambil meninggalkan tempat. (MAHMUD/DIK)