JAKARTA, Koranmadura.com – Presiden Jokowi berharap, persaingan dalam pemilu baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres) tidak menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
“Suasana sudah mulai hangat, meskipun itu biasa dalam pesta demokrasi. Entah itu pilpres, entah itu pemilu. Hangat itu biasa tapi yang harus diantisipasi sedini mungkin agar tidak terjadi pembelahan dan perpecahan,” kata Presiden Jokowi dalam sambutannya pada Jambore Nasional Dai Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusim) Tahun 2023 di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Kabupaten Cibubur, Jawa Barat, Selasa 26 September 2023.
Karena itu, sebagaimana dilansir dari Setkab.go.id, Presiden Jokowi meminta Parmusi untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dimulai dari desa.
Presiden Jokowi menegaskan, Indonesia memiliki suku yang beragam dan jika terjadi konflik dari keberagaman tersebut akan sulit terselesaikan.
Untuk itu, Presiden pun mendorong Parmusi untuk turut memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga perdamaian.
“Inilah pemahaman-pemahaman yang harus diberikan pada masyarakat bahwa yang namanya persatuan dan kesatuan itu sangat penting,” kata Presiden Jokowi.
Dia meneruskan, “Jangan sampai nanti tiga calon [presiden] ini sudah terpilih satu, sudah ngopi-ngopi bareng, makan-makan bersama bareng, yang di bawah masih ribut.”
Perbedaan pilihan saat pesta demokrasi nanti, kata Presiden Jokowi lebih jauh, merupakan hal yang wajar dan tidak perlu diributkan. Apalagi proses demokrasi tersebut selalu dijalani bangsa Indonesia setiap lima tahun sekali.
“Perbedaan pilihan itu wajar, enggak perlu diributkan. Menang dan kalah dalam pemilu, dalam pilpres, dalam pilkada [pemilihan kepada daerah] itu juga wajar, biasa,” tambahnya.
Presiden Jokowi juga mengajak Parmusi untuk terus memperkuat toleransi dengan memperkokoh fondasi kerukunan umat beragama agar menjadi bangsa yang bersatu dan maju.
“Marilah kita terus merawat kerukunan kita, merawat toleransi kita, memperkokoh ukhuwah islamiah kita, memperkokoh ukhuah wathaniyah kita, memperkokoh ukhuwah insaniah kita, agar bangsa ini dapat menjadi bangsa yang bersatu, bangsa yang maju, bangsa yang baldatun tayyibatun warabbun ghafur,” tandasnya. (Sander)