JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Desa Jonggrangan, Klaten Utara, Jawa Tengah pada Sabtu 2 September 2023 sore.
Dalam kunjungan ini Puan memberikan 2.500 paket bantuan kepada balita untuk mencegah risiko stunting yang masih banyak terjadi di Indonesia.
Begitu tiba di Desa Jonggrangan, Klaten, Puan disambut ribuan warga yang sudah menunggu di lapangan desa.
Puan hadir didampingi Bupati Klaten Sri Wahyuni, Bupati Sukoharjo Etik Suryani, serta sejumlah anggota DPR RI yakni Bambang Wuryanto, Abidin Fikri, Dede Indra, dan Paramitha Widya Kusuma.
Saat memberi sambutan, Puan memanggil pasangan yang hendak menikah dalam waktu dekat. Acara ini memang dihadiri para calon pengantin untuk mendengarkan sosialisasi mengenai pencegahan stunting pada anak.
“Tanggal berapa nikahnya nanti?” tanya Puan kepada Tyo yang diundang dialog ke atas panggung. “Tanggal 17 September nanti bu,” jawab Tyo.
“Sudah mengerti cara pencegahan stunting kalau menikah nanti?” tanya Puan lagi. “Sudah ikut program lengkap calon pengantin,” timpal Tyo.
Untuk menyambut kebahagiaan Tyo dan calon istrinya, Puan lalu berniat memberikan hadiah sebagai bentuk ucapan selamat atas pernikahan keduanya.
“Mau hadiah apa dari saya karena sebentar lagi mau melangsungkan pernikahan?” tanya Puan yang disambut Tyo dengan perasaan kaget.
“Calon istri saya PPPK, belum dikasih cuti untuk bulan madu ke Malang,” jawab Tyo seraya diikuti gelak tawa ribuan hadirin yang memenuhi Lapangan Desa Jonggrangan.
“Oke, nanti saya kasih tiket kereta ke Malang. Dipakai kalau sudah boleh cuti,” tutur Puan disambut tepuk tangan seluruh pengunjung.
Pada kesempatan itu, Puan menekankan pentingnya edukasi tentang penanganan stunting yang diberikan sejak sebelum calon pengantin menikah.
Dengan begitu, para calon pengantin akan mempersiapkan asupan gizi yang baik mulai dari masa kehamilan hingga 1.000 hari setelah kelahiran anak
“Tolong perhatikan yang 1.000 hari pertama untuk asupan gizi anak-anaknya. Perhatikan juga MPASI atau makanan pendamping ASI. Jangan ragu untuk tanya-tanya ke Posyandu dan Puskesmas untuk tahu bagaimana supaya gizi anak tetap terpenuhi,” pesan Puan.
Mantan Menko PMK itu juga mengingatkan akan pentingnya peran keluarga sebagai titik awal perjalanan kesehatan seorang anak. Puan menyebut, orang tua wajib memiliki pengetahuan tentang pembangunan kesehatan anak dimulai sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan.
“Jadi kalau Indonesia mau bebas stunting maka harus dimulai dari keluarga yang sehat. Keluarga yang asupan gizinya terpenuhi dan menjalani gaya hidup sehat,” ungkap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
“Oleh karena itu pembangunan kesehatan masyarakat harus dimulai dari pemenuhan gizi Ibu hamil dan anak. Pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga. Serta pola hidup bersih dan sehat,” sambung Puan. (Sander)