SAMPANG,koranmadura.com – Video berdurasi 41 detik yang menampilkan mobil dinas (mobdin) berpelat merah asal Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, dengan Nomor Polisi (Nopol) M 1145 NP, mendadak viral di media sosial (medsos).
Video mobdin pelat merah asal Kabupaten Sampang itu terunggah dengan tulisan “diduga sengaja kabur usai serempet mobil di malang”.
Video yang viral itu terunggah di medsos dengan logo Malang Raya Info. Dan dalam video itu memperlihatkan mobdin serta terdengar suara wanita yang tampak kesal dengan menyebutkan bahwa pengendara mobdin tersebut telah menabrak sebuah mobil yang dikendarainya.
“Mobil saya ditabrak sama mobil itu tadi. Ini kelihatan, ya, nabraknya. Dari sini sampai ke sana, sampai penyok. Dan dia nabrak saya duluan,” ujar seorang wanita dalam video itu.
Dari hasil informasi yang diterima, mobdin asal Sampang dengan Nopol M 1145 NP diketahui milik Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker).
Saat dikonfirmasi Kepala Disnaker Kabupaten Sampang, Yudhi Adidarta Karma mengakui jika yang mengendarai kendaraan dinas tersebut merupakan dirinya. Namun pihaknya menyatakan kendaraan yang ditabrak justru mobil dinas yang dikendarainya.
“Iya itu saya, dan saya nyetir sendiri. Dan versi saya, yang ditabrak itu saya. Waktu itu sedang macet panjang, dan Mobil Freed yang berada di belakang saya nyalip di kanan saya dan mengenai spion,” katanya, Rabu, 20 September 2023.
Kemudian lanjut Yudhi Adidarta menceritakan, mobil yang dikendarainya selanjutnya menghindar ke kiri dan sedikit memajukan posisi kendaraan, namun kendaraan Freed masih berada di sampingnya. Padahal di depan mobil yang dikendarainya terdapat dua mobil.
“Saya, kan, cari parkir ngikuti mobil di depan saya. Dia mau masuk, tapi sebenarnya di depan dia itu ada yang kosong dan nyalip ke saya sehingga terjadilah. Kemudian dia nemu parkiran dan saya tidak nemu parkiran, dan ternyata dia rekam video yang katanya mobil dinas tidak tanggung jawab. Padahal saya masih nyari parkiran sejauh sekitar 400 meter. Setelah itu saya berhenti dan nungguin dia dan dia pun datang. Ya, sebenarnya saya tidak lari karena saya masih ketemu dia,” akunya.
Setelah bertemu dengan pengendara wanita itu, dirinya mengaku tiba-tiba diminta pertanggungjawaban, bahkan diajak ke kantor kepolisian setempat. Namun dirinya meminta menemuinya kembali setelah menghadiri acara sembari memberikan nomor kontak selulernya.
“Karena sama-sama mengaku benar. Dan saya pun meminta kepada pengendara wanita itu, jika merasa dirugikan, ya silakan lapor polisi, sebab dia ngotot minta ganti rugi. Ya, saya pun tidak mau menggantinya karena kondisinya seperti itu. Akhirnya saya pergi, tapi saya ada di sana karena menghadiri acara anak. Eh, tahunya pada malamnya viral,” ujarnya.
Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 17 September 2023 kemarin, sekitar pukul 10.30 wib. Saat itu, pada pagi harinya pihaknya mempunyai agenda penjemputan jenazah PMI dari Malaysia asal Kecamatan Banyuates di Surabaya bersama Kepala Bidang.
“Setelah penjemputan jenazah PMI di Surabaya, karena waktu itu ada kunjungan anak di pondok, ya, akhirnya saya tinggal pergi ke Malang karena tidak memungkinkan untuk pulang ke Sampang ganti pelat hitam dan pergi lagi ke Malang. Ya, jadinya sekalian dari Surabaya langsung ke Malang,” ujarnya menutup cerita. (MUHLIS/DIK)