SUMENEP, koranmadura.com – Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) di Kabupaten Sumenep hingga saat ini baru mencapai 1,6 persen dari total penduduk, setara dengan 13.020 jiwa. Capaian ini masih jauh dari target nasional yang sebesar 25 persen.
Dalam upaya untuk meningkatkan capaian aktivasi IKD, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Sumenep telah menjalankan serangkaian langkah strategis. Salah satunya adalah melakukan “jemput bola” dengan menjalin kerja sama dan melakukan sosialisasi kepada berbagai pihak.
Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Sumenep, Wahasah, memaparkan berbagai pihak dimaksud di antaranya ialah dengan berbagai lembaga pendidikan, termasuk perguruan tinggi, SMA, dan SMK.
“Di lembaga-lembaga pendidikan itu kami sosialisasi bukan saja kepada mahasiswa atau pelajar, tapi juga kepada para dosen dan guru,” ujarnya.
Selain itu, sambung Wahasa, pihaknya juga bekerja sama dengan Bank Jatim untuk memberikan pelayanan aktivasi kepada nasabah yang datang ke bank.
“Termasuk juga dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan, seperti NU dan Muslimat, kami jalin kerja sama untuk meningkatkan capaian aktivasi IKD ini, ” tambah Wahasa.
Kemudian, pada saat ada event di mana biasanya disaksikan banyak orang, Disdukcapil Sumenep juga hadir dengan mobil pelayanan keliling untuk memberikan pelayanan.
“Pada intinya, Disdukcapil Sumenep terus berupaya untuk memberikan kemudahan bagi warga Sumenep dalam mengaktifkan Identitas Kependudukan Digital mereka,” imbuh dia, menegaskan. (FATHOL ALIF/DIK)