JAKARTA, Koranmadura.com – Beda lembaga survei, beda pula hasilnya survei mereka. Itu yang terjadi dalam beberapa hari terakhir terkait hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) menjelang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut hasil survei Alvara Research Center, elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD adalah yang paling tinggi di antara tiga pasangan Capres-Cawapres untuk Pilpres 2024.
Dalam survei yang dilakukan 1-6 Oktober 2023, pasangan Ganjar-Mahfud meraih 36,5 persen suara responden. Sementara Prabowo Gibran hanya mendapatkan 30,1 persen, dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 19,4 persen.
Dalam survei ini, Alvara menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka terhadap 1.517 responden berusia 17 tahun ke atas. Sampel diambil di seluruh Provinsi di Indonesia, dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk.
Rentang toleransi kesalahan atau margin of error survei ini sebesar 2,52 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Profil responden pada survei ini sesuai profil demografi Indonesia baik dari sisi gender, usia, area maupun agama.
“Ganjar Pranowo-Mahfud Md mendapat suara 36,5 persen, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka 30,1 persen, sementara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 19,4 persen. Lalu yang belum memutuskan 13,9 persen,” kata peneliti senior Alvara Research Center Lilik Purwandi beberapa hari lalu.
Lilik menambahkan, meski secara umum pasangan Ganjar-Mahfud Md unggul dibandingkan dua pasangan lainnya, dinamika politik ke depan bisa saja mengubah klasemen elektabilitas.
“Hal ini tentunya tergantung dari strategi dari masing-masing pasangan dalam meningkatkan elektoral hingga Februari 2024,” kata dia.
Menurut survei lembaga ini, pasangan Ganjar-Mahfud cukup mendominasi di sektor pemilih Gen X dan Baby Boomers. Sementara di kalangan pemilih Gen Z dan milenial, terjadi persaingan yang cukup ketat antara Ganjar-Mahfud Md dan Prabowo-Gibran.
“Kedua segmen generasi tersebut merupakan kelompok pemilih terbesar pada Pilpres 2024. Sehingga perlu kerja ekstra untuk mampu merebut hati pemilih muda ini dan memperbesar elektabilitas pada masing-masing pasangan,” paparnya.
Pada bagian lain, Lilik memperkirakan Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran karena tidak ada satu pasang pun yang akan menang di atas 50%.
Dia memperkirakan, yang akan maju ke putaran kedua adalah pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD melawan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasalnya, elektabilitas dua pasangan ini bersaing ketat.
“Semua pasangan masih memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitasnya, namun pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran diprediksi akan lanjut berkontestasi pada putaran kedua,” kata dia.
Sementara lembaga survei lain seperti LSI Denny JA yang juga menjadi konsultan politik Prabowo Subianto menempatkan pasangan Prabowo-Gibran yang unggul jauh atas Ganjar-Mahfud.
Sedangkan Indikator Politik menempatkan Prabowo-Gibran unggul atas Ganjar-Mahfud, tetapi selisihnya sangat tipis dan berada dalam toleransi kesalahan. Artinya, tidak dapat disimpulkan siapa yang unggul di antara kedua pasangan ini. (Sander)