SUMENEP, koranmadura.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan awal musim hujan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, secara umum masih akan dimulai pada dasarian pertama hingga dasarian ketiga bulan Desember 2023.
Dampak dari musim kemarau yang berkepanjangan telah membuat sejumlah wilayah di kabupaten paling timur Pulau Madura mengalami kekeringan. Data terbaru menyebut total ada 59 desa terdampak kekeringan.
Sebagai upaya mengatasi dampak kekeringan ini, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo memastikan, bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat akan terus melakukan penyaluran air bersih kepada wilayah-wilayah yang terdampak.
Langkah penting ini untuk membantu masyarakat yang mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih. “Saya sudah instruksikan kepada OPD terkait agar pendistribusian air bersih jangan sampai berhenti untuk membantu masyarakat yang terdampak kekeringan,” katanya.
Air bersih yang disalurkan oleh BPBD Sumenep, menurut Bupati yang akrab disapa Cak Fauzi ini bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.
“Air bersih ini bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Utamanya bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan tubuh, bisa dikonsumsi atau dimasak,” tambahnya. (FATHOL ALIF/DIK)