JAKARTA, Koranmadura.com – Kegerahan mulai melanda Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung calon presiden (Capres) Prabowo Subianto.
Pasalnya, koalisi itu belum juga memilih calon wakil presiden (Cawapres). Padahal waktu pendaftaran pasangan calon Capres dan Cawapres ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) semakin mepet.
Menurut Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus kepada wartawan di Jakarta, Jumat 20 Oktober 2023, pertemuan pimpinan partai politik anggota KIM tidak perlu menunggu Presiden Jokowi. Sebab dia bukan ketua umum partai.
Dia pun mengaku tidak tahu kenapa belum ada pertemuan pimpinan partai KIM. “Nggak tahu, dalam konteks ini sih bukan karena Pak Jokowi. Pak Jokowi bukan ketum, ya tunggu saja” kata Lodewijk.
Meski belum memutus nama Cawapres pendamping Prabowo Subianto, menurut Lodewijk, masa pendaftaran Capres-Cawapres di KPU masih berlangsung hingga 25 Oktober 2023 mendatang.
Masih ada waktu lima hari ke depan bagi KIM membahas dan memutuskan nama Cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Yang jelas kan batasannya tanggal 25. Itu aja. Teman-teman wartawan itu diolah perasaannya, emosinya,” imbuhnya.
Hingga saat ini, sebagai Sekjen Partai Golkar, Lodewijk belum mengantongi informasi apa pun tentang jadwal rapat membahas tentang Cawapres pendamping Prabowo Subianto.
“Kalau kita punya grup Sekjen tidak ada informasi, masih blank,” imbuhnya.
Sejauh ini sudah ada dua pasangan Capres-Cawapres yang mendaftar ke KPU pada Kamis 19 Oktober 2023.
Mereka adalah pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang didukung Partai Nasdem, PKB, dan PKS serta pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang ditopang PDI Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Perindo. (Sander)