JAKARTA, Koranmadura.com – Kehadiran Mahfud MD dalam kontestasi Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 menjadi mimpi buruk bagi para koruptor.
Pasalnya, penempatan Mahfud MD sebagai calon wakil presiden (Cawapres) untuk Ganjar Pranowo memperlihatkan bahwa pasangan ini akan sangat serius membenahi hukum nasional yang karut marut, termasuk memberantas korupsi.
Pandangan itu disampaikan politisi senior PDI Perjuangan Said Abdullah di Jakarta, Kamis 19 Oktober 2023.
Said Abdullah menjelaskan, salah satu pertimbangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dalam memilih Mahfud MD sebagai Cawapres pendamping Ganjar Pranowo karena wawasannya di bidang hukum yang sangat luas, memiliki integritas, pengalaman, dan punya keberanian.
“Pernyataan ini sekaligus menyiratkan bahwa Ibu Ketua Umum berpandangan, perlunya pembenahan hukum nasional yang perlu diseriusi,” kata Said Abdullah.
Menurutnya, banyak kasus hukum yang mencederai rasa keadilan rakyat, tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas. Kemudian, hukum dipakai sebagai alat sandera oleh berbagai kekuatan politik.
“Dewi keadilan dipaksa membuka penutup mata, yang membuat keadilan menjadi memihak. Pedangnya dihunuskan untuk membunuh yang tidak sepaham,” jelas Said Abdullah yang adalah politisi asal Madura, daerah yang sama dengan Mahfud MD.
Dia meneruskan, “Akibatnya, bidang hukum memperlihatkan tingkat kepuasan rakyat paling rendah dibanding bidang lainnya.”
“Saya melihat ada kebutuhan hadirnya “ratu adil” di benak hati rakyat. Aspirasi itu ditangkap kuat oleh Ibu Mega,” imbuhnya.
“Dan, dengan kewenangan beliau sebagai Mandataris Kongres Partai dipergunakannya untuk memenuhi harapan rakyat,” pungkas Said Abdullah yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Anggaran DPR itu. (Sander)