JAKARTA, Koranmadura.com – PDI Perjuangan mengaku sangat bangga dengan TNI yang mampu menampilkan jati dirinya sebagai tentara profesional, patriot NKRI sejati, dan kekuatan pertahanan negara yang disegani di dunia internasional.
“TNI semakin memperkuat jati dirinya sebagai tentara yang berasal dari rakyat, semakin profesional dengan postur yang semakin membanggakan,” kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam keterangannya di Jakarta, Kamis 5 Oktober 2023.
Hasto meneruskan, “Ke depan kekuatan pertahanan negara harus dibangun dengan cara pandang geopolitik.”
Lebih jauh Hasto memaparkan cara pandang geopolitik Soekarno yang harus dianut dan diterapkan oleh TNI.
Dalam geopolitik Bung Karno, kekuatan pertahanan dibangun sebagai bauran dari instrument of national power yang berkaitan dengan kepentingan nasional, politik, sains dan teknologi, teritorial, koeksistensi damai, Sumber daya alam, demografi, dan militer.
“Di sini doktrin, strategi, dan postur pertahanan harus didasarkan pada jati diri Indonesia sebagai ‘negara kelautan yang menyatukan kepulauan’, dan proaktif menjadi peace facilitator di dalam berbagai konflik geopolitik,” jelas Hasto.
Dalam cara pandang geopolitik tersebut, lanjutnya, maka kekuatan pertahanan negara mengabdi pada kepentingan nasional yang senafas dengan upaya menjaga perdamaian dunia.
“Dengan misi menjaga perdamaian dunia dan mengikis berbagai bentuk imperialisme dan kolonialisme tersebut maka kekuatan pertahanan dibangun dengan memahami konstelasi global,” paparnya.
Dia meneruskan, “Diplomasi pertahanan, diplomasi luar negeri, perdagangan, diplomasi budaya dan lain-lain harus menyatu menjadi satu kesatuan perjuangan bagi kepentingan nasional Indonesia.”
Pada bagian akhir pernyataannya, Hasto mengucapkan selamat HUT Ke-78 kepada TNI sebagai Patriot NKRI. (Sander)