BANGKALAN, koranmadura.com – Kasus stunting di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur masih tinggi, yaitu 26,2 persen dari jumlah penduduk usia balita. Hal ini jauh dari target prevalensi stunting nasional 2024 sebesar 14 persen.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (KBP3A) Bangkalan, Sudiyo mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan menurunkan kasus stunting. Di antaranya, memberi pembekalan pola asuh balita.
“Ini (pembekalan pola asuh balita) merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah menurunkan kasus stunting,” kata dia, Jumat, 13 Oktober 2023.
Cara lain yang dilakukan memberikan bantuan tambahan makanan kepada ibu hamil dan menyusui. Petugas juga giat terjun ke lapangan memeriksa kesehatan balita melalui kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
“Selain tingkatkan kesadaran ibu hamil dan menyusui agar jaga hidup pola sehat, kami juga rutin memeriksa kesehatan balita,” tutur dia.
Dia menjelaskan, sejak 2021 lalu kasus stunting di Bangkalan ada penurunan. Yaitu 38,9 menjadi 26,2 persen. Penurunan ini tak lepas dari upaya 8 dinas yang masuk Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS).
“Kami tim TPPS bekerja cepat dan gencar melakukan penyuluhan cara pola asuh yang baik dan bayi terhindar dari stunting,” kata dia. (MAHMUD/DIK)