JAKARTA. Koranmadura.com – Industri makanan dan minuman (mamin) terus menunjukkan kinerja yang positif. Pada periode Januari-September 2023, ekspor industri mamin mencapai US$31,07 miliar, mengalami neraca perdagangan yang positif bila dibandingkan dengan impor produk mamin pada periode yang sama.
Demikian dikemukakan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara pelepasan ekspor ikan sarden dan tuna dalam kaleng yang dilaksanakan CV. Pasific Harvest di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (19/10/2023).
“Neraca perdagangan mamin terus positif sebesar US$12 miliar,” ungkap Agus, seperti dilansir kemenperin.go.id.
Kinerja positif industri mamin menurut Agus, didukung tekad pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan menerbitkan berbagai program dan kebijakan yang strategis.
Di sisi lain, pada Triwulan II-2023, industri mamin mampu menarik investasi sebesar Rp 21,86 Triliun dan secara keseluruhan menyerap tenaga kerja tidak kurang dari 5,7 juta orang.
Kinerja industri pengolahan non-migas juga terus positif dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,56% di Triwulan II- 2023, serta berkontribusi sebesar 16,30% terhadap PDB nasional.Peningkatan kinerja industri manufaktur juga dapat dilihat dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang menunjukkan terjadi ekspansi atau di atas level 50 selama tahun 2023, dengan IKI pada September 2023 mencapai 52,51. (Kunjana)