JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah meminta semua elite politik dan para cerdik pantai untuk menjaga tutur dan menahan diri.
Dengan begitu, ketegangan dan suasana panas tidak tercipta saat partai politik atau gabungan partai politik mendaftarkan pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Para elite politik sangat disarankan untuk bertarung pada tataran ide, gagasan, dan program kerja menuju Indonesia makmur dan sejahtera selama lima tahun mendatang.
“Sehingga pengaruhnya ke masyarakat yang berbeda dukungan tidak akan menimbulkan polarisasi sosial sangat tajam,” kata Siad Abdullah dalam keterangannya di Jakarta Senin 9 Oktober 2023.
Perbedaan dukungan pada pasangan Capres dan Cawapres, lanjut Said Abdullah, diharapkan sebatas hanya perbedaan pilihan di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Pilpres harus kita letakkan sebagai momentum memilih putra terbaik untuk memimpin negeri,” ucapnya.
Menurut politisi senior PDI Perjuangan itu, sebagai bangsa, Indonesia sudah sepakat memilih demokrasi sebagai cara dan jalan memilih pemimpin dan wakil di parlemen.
Sebab demokrasi diyakini menjadi jalan paling partisipatif dalam pelibatan rakyat dalam menentukan pemimpin dan wakilnya.
“Demokrasi menggantikan kekerasan jalanan menjadi kontestasi akal sehat, dan adu ketajaman visi masa depan,” ujarnya.
Dia melanjutkan, “Itulah sebabnya, dengan berdemokrasi yang baik kita bisa menunjukkan sebagai bangsa yang berkelas, bangsa yang berperadaban tinggi.”
Sebaliknya, imbuh politisi asal Madura itu, menggunakan demokrasi dengan penuh muslihat justru merendahkan diri kita sendiri dalam menuju bangsa bermartabat.
“Bila demokrasi kita gagal, ada harga yang harus kita bayar, antara lain gagal memilih calon pemimpin yang berkualitas, munculnya segregasi sosial yang tajam, bahkan aksi aksi kekerasan yang memakan korban,” tegasnya.
Lebih jauh Said menegaskan, tujuan akhir dari pesta demokrasi lima tahunan bukan berhenti pada memilih pemimpin, melainkan menciptakan negara yang adil, makmur, berpendapatan tinggi, dan berperang penting di tingkat global.
“Karena itu, para Capres dan Cawapres dituntut untuk menggelar peta, menunjukkan rute dan kompas pembangunannya selama lima tahun kedepan. Tugas kita sebagai rakyat mencermati dengan seksama peta dan rute yang ditunjukkan para calon pemimpin tersebut,” tegas Said Abdullah lagi. (Sander)