SUMENEP, koranmadura.com – Dalam rangka menyambut dan memeriahkan Hari Santri Nasional tahun 2023, PCNU Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar kegiatan bertajuk ‘Warga NU Menanam’ di Pantai Matahari, Desa Lobuk, Kecamatan Bluto.
Ratusan warga NU, termasuk pengurus PCNU dan MWC NU, berkumpul di pantai untuk menanam pohon mangrove sebagai ikhtiar melindungi lingkungan.
Kegiatan dimulai dengan Istigasah yang dipimpin oleh Rois Syuriah PCNU Sumenep, KH. Hafidzi Syarbini, diikuti oleh semangat menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathon.
Setelah itu, semua hadirin, bersama para kiai, menuju pesisir Pantai Matahari, mulai menanam pohon mangrove, dengan harapan agar pohon-pohon tersebut tumbuh dengan baik, berperan sebagai penangkis ombak, dan melindungi pantai dari abrasi.
Ketua PCNU Sumenep, KH. Pandji Taufiq, menjelaskan bahwa penanaman pohon mangrove adalah langkah konkret dalam upaya penyelamatan lingkungan.
Dalam pernyataannya, dia mengatakan, “Pada momentum Hari Santri Nasional ini, kami berharap santri mampu menjadi pelopor penyelamatan lingkungan di Indonesia. Santri belum pernah gagal jika menjadi pelopor, mudah-mudahan ini juga tidak akan gagal.”
Pantai Matahari dipilih sebagai lokasi kegiatan ini karena Kepala Desa Lobuk merupakan sosok kepala desa yang juga merupakan seorang santri.
“Kami berharap ini bisa menginspirasi dan menjadi contoh bagi kepala desa dan aparat lainnya, baik yang santri maupun bukan, agar bisa ikut dalam gerakan penyelamatan lingkungan,” tambahnya.
Dengan kegiatan ini, PCNU Sumenep memberikan pesan kuat tentang pentingnya kepedulian terhadap lingkungan dan bagaimana santri dapat menjadi pelopor dalam upaya tersebut. (FATHOL ALIF/ROS)