JAJAKARTA, Koranmadura.com – Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud terus menunjukkan komitmen untuk melibatkan berbagai pihak dan seluruh lapisan masyarakat dalam program-programnya.
Hal itu antara lain dilakukan Deputi Inklusi yang beranggotakan 33 orang dan 93% dari mereka adalah perempuan pada Kamis 23 November 2023 di Jakarta.
Deputi Inklusi yang dipimpin Jaleswari Pramodhawardani ini mulai menggalang dukungan dengan menggelar dialog publik pertama yang melibatkan partisipasi aktif dari berbagai segmen masyarakat.
Dialog ini dihadiri oleh perwakilan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Migrant Care, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), dan Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK).
Hadir juga perwakilan dari Yayasan Kesehatan Perempuan, Komisi Nasional Disabilitas, Perhimpunan Jiwa Sehat, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), Setara Institute, dan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN).
Pun pula PUSAKA, Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP), dan Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa.
Dialog publik tersebut membahas membahas masalah bagaimana keesetaraan gender, hak disabilitas, pelestarian budaya ddat, dan keberagaman serta harmoni lintas iman termasuk pentingnya tidak mengabaikan isu kesehatan mental/jiwa.
“Konsep inklusi mencakup keterlibatan dan keikutsertaan berbagai elemen seperti kelompok etnis, gender, agama, dan lapisan sosial lainnya agar semua komponen masyarakat penting terlibat dan diwakili dalam proses politik ini. Tidak boleh ada yang ditinggalkan dibelakang,” kata Deputi Inklusi TPN Ganjar-Mahfud, Jaleswari Pramodhawardani dalam sambutannya.
Dia meneruskan, “Masukan dari kawan-kawan semua dari berbagai lintas sektor ini tetap penting bagi kami. Selain untuk mendengarkan aspirasi dari semua pihak, isu-isu yang dibawa pasti akan penting untuk dimasukkan dalam visi-misi yang sudah jadi itu.”
Masruchah sebagai salah satu moderator sesi pertama dialog publik ini menambahkan, tim kedeputian Inklusi berkomitmen pada visi pemerintahan yang inklusif.
Melalui inisiatif seperti Dialog Inklusi, pertemuan ini berusaha terlibat dengan berbagai komunitas, memastikan suara mereka membentuk kebijakan dan arah kampanye.
Sementara Sandra Moniaga mengatakan, “Dalam dialog publik ini kami banyak mendengarkan dan menyerap masukan berharga, gagasan dan ide dari berbagai kelompok masyarakat untuk memperkuat visi misi Ganjar-Mahfud yang sudah dikunci di KPU.”
Dia meneruskan, “Kami akan menajamkannya dan mendalami untuk detail-detailnya agar permasalahannya bisa dipetakan dengan tawaran solusinya.” (Gema)