NUSA DUA, Koranmadura.com – Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto tidak secara tegas mengungkap status Presiden Jokowi sebagai kader PDI Perjuangan, setelah putranya Gibran Rakabuming Raka dan menantu Bobby Nasution diberhentikan dari PDI Perjuangan.
Hasto mengungkapkan bahwa saripati keberhasilan Presiden Jokowi dalam 10 tahun terakhir akan disempurnakan oleh pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Hal itu diungkapkan Hasto Kristiyanto menanggapi wartawan di Nusa Dua, Bali, Rabu 22 November 2023.
Hasto yang juga menjabat sebagai Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) mengatakan legacy Jokowi akan disempurnakan oleh kepemimpinan Ganjar-Mahfud dengan spirit penegakan hukum yang kuat, disertai kebiasaan Ganjar yang suka blusukan, dan sat-set dalam menyelesaikan masalah rakyat dnegan cepat.
“Ya status pak Jokowi sebagai presiden RI. Kepemimpinan Ganjar-Mahfud ke depan justru mengambil saripati dari keberhasilan pak Jokowi, tetapi bergerak lebih cepat dengan spirit penegakan hukum yang lebih kuat,” kata Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini menilai gerakan pemenangan Ganjar-Mahfud menyentuh akar rumput secara nyata. Sebab semangatnya adalah untuk kemajuan Indonesia Raya.
“Sehingga apa yang dilakukan Pak Ganjar dengan blusukan, dengan sat-set menyelesaikan masalah rakyat dengan cepat, dan gaspol, itu menunjukkan suatu spirit dalam membangun kemajuan Indonesia kita,” ungkap Hasto.
Kelebihan lainnya dari Ganjar-Mahfud, kata Hasto, adalah dalam komitmen pada wong cilik. Keberpihakan pada petani, buruh dan nelayan serta memperkuat SDM Indonesia yang unggul.
“Keberpihakan kepada petani, buruh dan nelayan, mengangkat pendidikan kita agar kunci kemajuan itu dimulai dari pendidikan, itu yang dilakukan oleh pak Ganjar,” tegas Hasto. (Gema)