JAKARTA, Koranmadura.com – Perginya keluarga Presiden Jokowi dari PDI Perjuangan sama sekali tidak memengaruhi elektabilitas partai banteng tersebut. Hal itu terlihat dari hasil survei terbaru yang dilakukan Charta Politika Indonesia.
Sebaliknya Partai Demokrat yang memilih mendukung pasangan calon presiden (Capres) Prabowo Subianto yang berpasangan dengan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, justru terancam tidak lolos ke DPR karena tidak memenuhi ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam pengumuman hasil surveinya di Jakarta, Senin 6 November mengungkapkan, bila pemilu 2024 digelar saat survei dilakukan, maka partai pemenang pemilu adalah PDI Perjuangan.
Tidak tanggung-tanggung, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu meraup 26,3 persen suara pemilih. Mereka unggul jauh hingga 8,5 persen dari Partai Gerindra di posisi kedua yang hanya mendapatkan 17,8 persen suara.
Sementara itu, Partai Golkar berada di posisi ketiga dengan 8,1 persen diikuti masing-masing Partai Kebangkitan Bangsa (7,9 persen), Partai Nasdem (7,6 persen), PKS (6,9 persen).
Yang mengejutkan adalah Partai Demokrat hanya mendapat 3,8 persen. Dan, dengan parliamentary threshold 4 persen, maka partai bentukan Susilo Bambang Yudhoyono ini gagal lolos ke parlemen.
Partai lain yang juga terancam gagal lolos ke parlemen pada Pemilu 2024 adalah Partai Persatuan Pembangunan yang hanya meraih 3,4 persen suara, Partai Amanat Nasional (3,1 persen), dan Partai Perindo (2,8 persen).
Adapun partai yang digadang-gadang menjadi partai Presiden Jokowi ke depan, Partai Solidaritas Indonesia masih menjadi partai nol koma karena hanya mendapat 0,9 persen suara.
Nasibnya sama dengan Partai Hanura (0,7) dan Partai Bulan Bintang pimpinan Yusril Ihza Mahendra yang mendapatkan 0,4 persen suara.
Survei terbaru Charta Politika Indonesia ini digelar pada 26-31 Oktober 2023 menggunakan metode wawancara tatap muka (face to face interview).
Jumlah responden yang dilibatkan dalam survei ini adalah 2.400 orang dari semua provinsi di Indonesia dengan rentang usia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat memilih pada Pemilu 2024.
Sementara metode sampling yang digunakan adalah multistage random sampling. Adapun toleransi kesalahan atau margin of error survei ini hanya dua persen. (Gema)