DENPASAR, Koranmadura.com – Presiden Jokowi dan Calon Presiden (Capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo memiliki kebiasaan yang sama yaitu blusukan dan kerja sat-set atau cepat.
Namun begitu, Ganjar Pranowo bersama pasangannya Mahfud MD akan menyempurnakan dua keunggulan itu dengan komitmen pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
“Jadi begini, ini kan potret. Pak Ganjar dalam blusukannya, dalam sat-setnya itu kan sama dengan pak Jokowi. Hanya konsentrasi dalam melakukan gerak cepat untuk perbaikan, untuk Indonesia unggul, itu mau tidak mau harus dengan memberantas korupsi,” jelas Hasto saat ditanya awak media di Nusa Dua, Denpasar, Bali, Rabu 22 November 2023.
Hasto menegaskan bahwa pasangan Ganjar-Mahfud menunjukkan komitmen kuat terhadap amanat reformasi, yakni memberantas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
“Bukankah itu spirit dari reformasi. Kita harus melawan segala bentuk kolusi, nepotisme, dan korupsi. Itulah yang menjadi pesan sangat kuat dengan hadirnya Prof Mahfud MD,” tegas Hasto.
Lebih jauh Hasto menyebut Mahfud MD sudah menunjukkan sepak terrjang yang terbukti kokoh sebagai pemimpin dalam penegakan hukum di Indonesia. Baik saat menjadi anggota DPR, Menjadi Ketua MK, serta saat ini menjadi Menkopolhukam.
“Beliau menjadi Menkopolhukam menjalankan itu dengan sebaik-baiknya. Bagaimana kemudian penyitaan terhadap kasus harta-harta tanggung jawab BLBI dilakukan. Sehingga ini menunjukkan suatu arah yang benar,” ungkap Hasto.
Intinya, sambung Hasto, semua setuju untuk anti-korupsi. Hanya yang kemudian menentukan adalah sosok mana yang paling konsisten dalam melakukannya.
Ganjar Pranowo sendiri, ketika kampanye gubernur di Jawa Tengah, menggunakan dan menjalankan “Mboten Ngapusi, Mboten Korupsi”.
Hal itu dilakukan Ganjar dan Mahfud, karena memahaminya sebagai spirit dari alam bawah sadar seluruh rakyat Indonesia. Bahwa penegakan hukum dan semangat memberantas KKN sangat penting bagi kemajuan bangsa Indonesia.
“Dengan anti-korupsi, dengan mencegah kebocoran APBN saja, dengan mencegah kebocoran penempatan jabatan-jabatan strategis, ini akan berpengaruh baik terhadap pendidikan, berpengaruh baik terhadap penciptaan lapangan pekerjaan yang sangat berguna bagi anak anak muda Indonesia,” papar Hasto.
Politisi asal Yogyakarta ini menilai Indonesia perlu belajar dari Singapura yang bersih dan sukses menciptakan tata pemerintahannya bersih dengan, clean. Dari situ kemudian negaranya menjadi maju.
“Maka pak Ganjar dan Pak Mahfud akan membawa gerak cepat kemajuan itu, gerak cepat Indonesia unggul dengan melakukan apa yang sudah dikerjakan Pak Jokowi,” tegas Hasto. (Gema)