JAKARTA, Koranmadura.com – Mantan Wakil Presiden (Wapres) dua kali, Muhammad Jusuf Kalla menilai, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri adalah pemimpin paling demokratis.
Pasalnya, dia tidak pernah menggunakan kekuasaan untuk meraih dan menumpuk kekuasaan pada dirinya.
Itu terjadi pada Pemilu 2004. Seandainya Megawati yang ketika itu sebagai Presiden Kelima Republik Indonesia menggunakan kekuasaan, dia pasti bisa berkuasa lima tahun lagi.
Namun apa yang terjadi, Megawati Soekarnoputri justru bisa dikalahkan oleh dua menterinya sendiri yang berpasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla.
“Sebenarnya di antara semua, Ibu Mega yang paling demokratis. Dia berkuasa, tetapi tidak menggunakan kekuasaannya saat berkuasa,” kata Jusuf Kallah dalam sambutannya pada sebuah acara yang videonya viral di media sosial sebagaimana dilihat pada Kamis 16 November 2023.
Dia meneruskan, “Sehingga saya dan Pak SBY bisa mengalahkan Ibu Mega. Sekiranya dia memakai kekuasaan, pasti kita kalah. Tapi dia tidak.”
Sikap demokratis lain yang ditunjukan Megawati Soekarnoputri lainnya adalah mengizinkan Jusuf Kalla bertarung melawan Megawati.
“Saya menteri koordinator (Kesejahteraan Rakyat) saat itu dan dia menghargai saya untuk melawan dia. Karena dia memegang prinsip-prinsip demokrasi,” ujarnya.
Dibandingkan dengan Jokowi, Jusuf Kalla menilai sangat jauh. Meskipun, menurutnya, pada periode pertama pemerintahan Jokowi berjalan bagus.
“Bukan karena saya ada di situ.Saya tahu betul tidak ada masalah,” kata Jusuf Kalla lagi disambut tawa hadirin.
Namun setelah 10 tahun, penyelenggaraan kekuasaan Jokowi mulai bermasalah. Apalagi, ketika dia ingin berkuasa lebih dari 10 tahun baik dengan alasan menambah satu periode maupun memperpanjang masa jabatan.
“Benarlah kata konstitusi harus 10 tahun pemimpin itu. Jangan lebih. Begitu lebih akan menghadapi masalah. Akan bermasalah,” ujar Jusuf Kalla dalam potongan video tersebut. (Gema)