JAKARTA, Koranmadura.com – Ketua DPR RI Puan Maharani memandu sesi diskusi dalam MIKTA Speakers’ Consultation ke-9 di Jakarta, Senin 20 November 2023.
Sejumlah isu global menjadi pembahasan dalam forum konsultatif ketua parlemen 5 negara middle power itu, salah satunya terkait pemberdayaan generasi muda.
Dalam diskusi tentang pemuda dengan tema ‘Memanfaatkan Kekuatan Generasi Muda: Masa Depan yang Lebih Baik’, Puan Maharani menjadi pemimpin.
Dia mengajak parlemen MIKTA untuk menekankan komitmennya dalam memberdayakan pemuda untuk dunia yang lebih baik.
“Untuk meningkatkan peran pemuda secara maksimal, diperlukan upaya yang bertujuan untuk membangun kapasitas dan pendidikan bagi generasi muda. Kelompok muda harus dibekali keahlian dan kemampuan yang dibutuhkan masyarakat,” sebutnya.
Puan menjabarkan bahwa fakta populasi generasi muda saat ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah umat manusia, yakni mewakili 16% populasi global dan berjumlah 1,8 miliar jiwa di mana anak muda ini biasanya memiliki kreativitas inovasi dan pemikiran yang out of the box. Bahkan generasi muda disebut berani mengambil risiko.
Di DPR RI, lanjut Puan, parlemen terus memobilisasi generasi muda untuk masa depan yang lebih baik. Hal ini merupakan langkah konkret sebagai bentuk advokasi peranan kaum muda dalam pembangunan.
“Pada tahun 2009, Parlemen Indonesia telah mengadopsi Undang-Undang Kepemudaan yang salah satunya Undang-undang Pemilihan Umum, ditetapkan bahwa usia minimal calon anggota parlemen adalah 21 tahun dan sebagai pemilih 17 tahun,” urai Puan.
“DPR RI juga telah membentuk Kaukus Pemuda Parlemen Indonesia (KPPI) di DPR dan Program Parlemen Remaja. Terakhir dapat disampaikan, saat ini Indonesia telah memiliki puluhan kepala daerah di bawah usia 40 tahun,” sambung cucu Bung Karno tersebut.
Untuk itu, Puan mengajak pemimpin parlemen negara MIKTA untuk memberikan porsi lebih banyak bagi generasi muda untuk menentukan nasibnya sendiri melalui keterlibatannya di dunia politik. Melalui politik, generasi muda juga dinilai dapat melayani masyarakat luas.
“Ketika politik dipenuhi kelompok muda, itu artinya pengaruh politik generasi muda akan semakin kuat. Kita perlu memastikan bahwa generasi muda mau terjun langsung ke dunia politik, termasuk menjadi anggota parlemen,” pungkas Puan.
Adapun MIKTA merupakan grup negara-negara middle power (kekuatan menengah) yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Sementara MIKTA Speakers’ Consultation merupakan forum konsultatif Ketua Parlemen anggota MIKTA. (Gema)