JAKARTA, Koranmadura.com – Hasil survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) memperlihatkan, elektabilitas pasangan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD unggul atas dua pasangan lainnya Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Dalam rilis hasil survei LPI yang diumumkan di Jakarta, Kamis 16 November 2023 disebutkan, dalam simulasi dua nama, Ganjar-Mahfud unggul atas Anies-Muhaimin.
Ganjar-Mahfud meraup elektabilitas 47,75 persen, sedangkan Anies-Muhaimin mendapat 41,5 persen.
Begitu juga ketika head to head dengan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 45,5 persen, sedangkan Prabowo-Gibran 43,75 persen.
Sementara itu elektabilitas Ganjar Pranowo juga unggul atas dua Capres lainnya, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Saat dihadapkan dengan Prabowo Subianto, 43,85 persen pemilih memilih Ganjar sebagai presiden dan hanya 40,50 persen yang memilih Prabowo Subianto.
Saat head to head dengan Anies Baswedan, 44,20 persen pemilih memilih Ganjar Pranowo dan hanya 35,85 persen yang memilih Anies.
Di sisi Cawapres, Mahfud MD juga unggul atas dua Cawapres lainnya. Dalam simulasi tiga nama, elektabilitas Mahfud MD sebesar 35 persen, diikuti Gibran Rakabuming Raka (32,50 persen) dan Muhaimin Iskandar (17,25 persen).
Mahfud juga unggul saat head to head dengan Gibran Rakabuming Raka. Elektabilitas Mahfud sebesar 50,15 persen, sedangkan Gibran hanya 41,50 persen.
Begitu juga ketika dihadap-hadapkan dengan Muhaimin Iskandar, elektabilitas Mahfud MD (50,25 persen), sedangkan Muhaimin hanya 44,50 persen.
Adapun survei LPI ini dilakukan pada 9-13 November 2023, setelah putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang memvonis Ketua MK yang juga paman Gibran Rakabuming Raka Anwar Usman melakukan pelanggaran etik berat.
Populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang pada 14 Februari 2024, saat pemungutan suara dilakukan, berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling di mana subjek yang diambil oleh peneliti sebagai sampel adalah populasi penelitian yang besar dan berasal dari 18 provinsi di Indonesia.
Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 1.300 responden dengan margin of error atau toleransi kesalahan plus minus 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Gema)