BANGKALAN, koranmadura.com – Para dewan guru SDN Tambegan, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, sudah muak atas perlakuan Kepala Sekolah (Kepsek), Suwandi. Mereka mendesak mundur dari jabatannya.
Salah satu dewan guru SDN Tambegan, inisial M mengatakan dirinya bersama guru sukwan yang lain kecewa terhadap Kepseknya, lantaran honor guru seharusnya diterima Rp1,2 juta dipotong menjadi Rp450 ribu.
“Mestinya saya terima honor berdasar uang masuk di rekening dan SJP Rp1,2 juta. Saya serahkan ke bendahara, lalu bendahara memberikan ke saya Rp450 ribu,” kata dia, Rabu, 20 Desember 2023.
Penyunatan honor guru sukwan ini juga dialami oleh guru lainnya. Kata dia, guru yang baru mengajar seharusnya menerima Rp600 ribu, namun dipotong dan diserahkan hanya Rp350 ribu.
“Karena honor para guru sukwan banyak yang dipotong, kami dari dewan guru menggalang tandatangan untuk mendorong Disdik, memecat Kepsek Tambegan,” ucapnya.
Penggalangan tandatangan tersebut juga diketahui oleh para wali siswa. Katanya, mereka juga mengamini atas desakan pemindahan Kepsek Tambegan. Wali siswa sudah kecewa atas kinerjanya yang kurang optimal.
“Seperti pembuatan baju batik yang baru selesai, padahal sudah dipesan 2 tahun lalu. Terus Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan tak berjalan, Guru Bahasa Inggris dibiarkan kosong,” tuturnya.
Kepsek SDN Tambegan, Suwandi berdalih tak memotong honor guru sukwan, sebab uang tersebut masuk ke rekening para guru. Dia juga mengaku tidak tahu atas petisi dari dewan guru atas pengunduran dirinya dari jabatannya.
“Saya tidak melakukan pemotongan honor guru, bahkan saya tidak tahu kalau ada penggalangan tanda tangan oleh guru dan wali siswa,” dalihnya. (MAHMUD/DIK)