BANGKALAN, koranmadura.com – Nasib guru honorer di SDN Tambegan, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Madura, Jawa Timur tak sehoki guru yang sudah ASN. Bahkan, sialnya lagi honornya diduga dipotong.
Hal tersebut diakui salah guru berinisial M. Menurut pengakuan guru sukwan itu, berdasar uang tertera di data pokok pendidikan, rekening, dan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) dirinya seharusnya menerima Rp1,2 juta. Namun, nyatanya hanya dikasih Rp450 ribu per bulan.
“Saat pencairan uang Rp1,2 juta itu diserahkan ke bendahara. Lalu bendahara memberikan ke saya hanya Rp450 ribu,” kata dia, Senin, 19 Desember 2023.
Dia menjelaskan, setiap guru menerima honor dengan besaran nominal berbeda, berdasar waktu mengabdi ke sekolah. Jika guru yang lama menerima Rp450 ribu, sementara yang baru dikasih Rp350 ribu.
“Guru lama menerima Rp450 ribu, tapi yang masuk ke SPJ Rp1,2 juta. Guru yang masih baru terima Rp350, dimasukkan ke SPJ Rp600 ribu per bulan,” kata dia.
Sementara Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Tambegan Arosbaya, Suwandi mengelak melakukan pemotongan honor guru sukwan di sekolahnya. Dia mengaku takut untuk melakukan pemotongan gaji para guru.
“Saya tidak mungkin melakukan pemotongan, tidak berani juga. Saya juga sudah dipanggil Inspektorat mengenai dugaan pemotongan,” kata dia. (MAHMUD/DIK)