TANGERANG, Koranmadura.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengungkapkan bakal ada Menteri Digital apabila Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menjadi Presiden serta Wakil Presiden RI.
Hal itu diungkapkan Hasto Kristiyanto pada acara konsolidasi di kantor DPC PDI Perjuangan Tangerang Selatan, Ruko Malibu, Jalan Pahlawan Seribu, Lengkong Wetan, Serpong, Banten, Senin 11 Desember 2023.
Acara itu sebagai rangkaian Safari Politik DPP PDI Perjuangan ke Provinsi Banten sejak Minggu 10 Desember 2023 lalu.
Pada kesempatan itu Hasto memperkenalkan program Ganjar-Mahfud tentang KTP Sakti atau Satu Kartu Terpadu Indonesia untuk diterapkan apabila kandidat nomor urut 3 itu memimpin Indonesia.
KTP Sakti menjadi tanda pengenal yang menggabungkan berbagai bilyet di Indonesia seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
Menurut Hasto, PDI Perjuangan punya sosok seperti Abdullah Azwar Anas yang bisa mewujudkan program KTP Sakti milik Ganjar-Mahfud.
“Terkait KTP Sakti. Semua menjadi satu. Lo, kok, bisa? Kita bisa. MenPAN-RB dari kita, namanya Abdullah Azwar Anas. Kita sudah diskusi,” kata pria yang juga menjabat Sekretaris TPN itu, Senin.
Hasto mengatakan, jawaban dari penyatuan atau penggabungan data KIS, KIP, dan KKS ke KTP Sakti ialah penguatan sektor digitalisasi.
“Berarti ada government technology yang akan mengintegrasikan agar pelayanan rakyat itu tunggal. Cukup klik, langsung. Urusan anaknya sakit, anaknya sekolah, bagaimana mendapatkan jaminan kesehatan, jaminan sosial, cukup satu kali klik dan itu melalui digitalisasi, melalui satu data, sehingga KTP betul-betul membanggakan kita semuanya,” kata Hasto lagi.
Hasto mengatakan, ada proses interobalitas saat beragam data disatukan ke KTP Sakti, sehingga perlu dibentuk organisasi baru yang dijabat Menteri Digital.
“Kalau sekarang, masuk ke Kementerian Keuangan sendiri, mau mencari kredit, masuk ke Kementerian Koperasi sendiri, semua terpisah. Maka Pak Ganjar menyatukan itu dengan kebijakan satu data, sehingga nanti akan ada Menteri Digital saudara sekalian,” kata dia.
Hasto mengatakan sosok Abdullah Azwar Anas sudah belajar ke berbagai tokoh untuk menyatukan data demi memudahkan rakyat mengakses layanan.
“Ini Pak Anas belajar dari Tony Blair, PM Inggris. Belajar dari Australia, belajar dari Jepang, belajar dari China, belajar dari India. India bisa mengalami loncatan kemajuan karena ada Menteri digital. Maka, program KTP Sakti ini program yang wajib disampaikan di pintu-pintu rakyat saat door to door. Sanggup,” kata dia. (Gema)