JAKARTA, Koranmadura.com – Blusukan adalah tradisi PDI Perjuangan yang sudah berjalan sejak Ir Soekarno, Megawati Soekarnoputri, Jokowi hingga nanti dijalankan oleh Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Begitu juga dengan program kerakyatan seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Bantuan Sosial dan Program Keluarga Harapan (PKH), adalah program yang dirancang partai banteng moncong putih itu.
Hal itu disampaikan Sekretaris TKN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto dalam rapat konsolidasi dengan lebih dari 1.000 pengurus dan kader PDI Perjuangan Kabupaten Serang, Banteng.
Kegiatan ini adalah baign adari safari politik pengurus DPP PDI Perjuangan ke Banten.
“Blusukan Itu diajarkan Bung Karno proklamator kita. Tahun 1957 sudah blusukan di seluruh Banten ini. Masa kita di jaman modern tak bisa blusukan?,” kata Hasto.
“Blusukan sudah karakter PDI Perjuangan. Sehingga ketika Pak Jokowi itu blusukan, itu PDI Perjuangan. Ganjar Pranowo blusukan itu PDI Perjuangan,” tegas Hasto.
Dia meneruskan, “Karena dengan blusukan kita bisa memahami apa yang dihadapi oleh rakyat. Bahkan Pak Ganjar itu melakukan blusukan plus, yakni menginap di rumah rakyat.”
“Kalau pemimpin itu sampai tinggal di rumah rakyat, maka inilah (pemimpin yang mewakili) kita. Maka kita harus perjuangkan dengan tetesan keringat. Betul?” Tanya Hasto.
“Betul,” teriak para peserta dengan keras.
Maka itu, Hasto mengajak kader dan seluruh simpatisan untuk mengikuti Ganjar untuk juga blusukan dan turun ke rakyat.
Apalagi, kemenangan itu dimulai dari Tempat Pemungutan Suara (TPS). Itu berarti gerakan harus ke rakyat. Tidak cukup sekedar menempel baliho.
“Kemenangan itu diawali dari TPS. Pemimpin jangan kerdilkan rakyat. Jangan mentang-mentang banyak duit masang baliho dimana-mana, seakan-akan yang memilih itu pohon tempat menempel baliho, sepertinya rakyat dikerdilkan dengan hanya memasang baliho,” tandas Hasto.
Hasto juga menekankan bahwa Konstitusi mengamanatkan fakir miskin dipelihara oleh megara, yang berarti negara harus memastikan takyat mendapat kehidupan yang layak secara kemanusiaan. Karena itulah PDI Perjuangan merancang berbagai program kerakyatan.
“Maka Program Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Bansos dengan menterinya Ibu Tri Rismaharini, PKH, itu adalah program kerakyatan yang sejak awal dirancang PDI Perjuangan. Karena kita berpihak kepada Wong Cilik,” pungkasnya.
Hadir dalam acara itu, kader PDI Perjuangan Abdullah Azwar Anas dan KH Zainal Arifin Naim.
Sementara, kader PDI Perjuangan Banten dipimpin Ketua Ade Sumardi dan Sekretaris Asep Rahmatullah. (Gema)