TANGERANG, Koranmadura.com – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Capres-Cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD adalah kandidat ideal untuk memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.
Sebab, sosok Ganjar dan Mahfud memiliki keluarga harmonis, berpendidikan tinggi, dan punya pengalaman panjang di perpolitikan, serta mampu melakukan blusukan.
Beda dengan Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto yang selama masa kampanye ini tidak pernah turun melawat rakyat di berbagai wilayah Indonesia. Ia lebih banyak berjoget di panggung-panggung politik.
Hasto mengungkapkan hal itu dalam sambutannya ketika menghadiri konsolidasi internal di kantor DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang, kompleks Ruko Mahkota Mas, Cikokol, Banten, Senin 11 Desember 2023.
“Ganjar-Mahfud dari aspek keluarganya proven, dari aspek pendidikannya sangat luar biasa mumpuni. Pengalaman sebagai anggota DPR, sebagai gubernur menurunkan dengan cepat satu juta kemiskinan, itu Pak Ganjar Pranowo yang jujur dan merakyat,” kata Hasto dalam sambutannya.
Dia juga mengatakan Ganjar memiliki DNA yang mau mendengarkan aspirasi publik dengan mau melakukan blusukan seperti dilakukan Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno, Presiden keempat RI Megawati Soekarnoputri, dan Presiden ketujuh RI Joko Widodo.
“Pak Ganjar tidak hanya blusukan, tetapi tinggal di rumah rakyat. Dengan tinggal di rumah rakyat, Pak Ganjar merasakan betapa kenaikan harga kebutuhan pokok berdampak kepada peningkatan kemiskinan, bagaimana kehidupan lebih sulit, dan ibu-ibu menjerit harga cabai naik,” lanjut Hasto.
Dia kemudian mempertanyakan langkah Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Pasalnya, ketika Ganjar Pranowo rajin melakukan blusukan untuk mendengarkan aspirasi publik, Prabowo Subianto sibuk goyang gemoy.
“Apa yang dilakukan Pak Prabowo? Joget. Bukannya menyelesaikan harga kebutuhan pokok rakyat, malah belanja alutsista. Ini pemimpin yang tidak memahami kehendak rakyat,” katanya.
Hasto mengatakan Ganjar ke depan memang layak menjadi pemimpin Indonesia demi melanjutkan dan menyempurnakan kebijakan Jokowi dengan berbagai kartu dalam menyejahterakan rakyat.
Menurutnya, kebijakan Jokowi akan disempurnakan dengan penyatuan data melalui program yang disebut KTP Satu Kartu Terpadu Indonesia agar penyaluran bantuan ke rakyat bisa tepat sasaran.
“Oleh karena itulah penyempurnaan data menjadi penting. Seluruh kartu itu, dilakukan penyempurnaan dan fungsinya, kartu keberpihakan menjadi tunggal yang disebut KTP Sakti,” kata Hasto. (Gema)