JAKARTA, Koranmadura.com – Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto optimistis akan terjadi arus balik dukungan publik kepada pasangan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD menjelang pemungutan suara 14 Februari 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Jakarta, Rabu 13 Desember 2023 seusai mengikuti rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.
“Kalau melihat kelompok pro demokrasi, mahasiswa sudah terlihat kuat mengawal demokrasi, mengawal agar pemilu berlangsung jujur dan adil, maka akan terjadi arus balik,” kata Hasto.
Dia meneruskan, “Jika demikian, maka elektoral pasangan Prabowo-Gibran kemungkinan hanya 38 persen.”
Hitung-hitungan tersebut, berdasarkan hasil survei mutakhir, di luar 16 lembaga survei yang selalu menunjukkan hasil yang bias.
Namun ia memahami, karena survei lembaga-lembaga tersebut diduga dipakai untuk kepentingan elektoral dan digunakan sebagai alat pemenangan pasangan Capres-Cawapres tertentu.
Jika pasangan Prabowo-Gibran 38 persen, maka kata Hasto, masih ada 62 persen yang tidak setuju.
Ini mengindikasikan kelompok yang menjaga pelaksanaan Pemilu jurdil tadi, efeknya seperti bola salju, terus menggelinding dan membesar.
Ia menambahkan, hasil survei menunjukkan, Capres Ganjar mempunyai tren dan imej yang sangat kuat.
Oleh karenanya saat debat Ganjar memakai kemeja putih bertuliskan sat-set yang dimaknai, rakyat butuh solusi cepat dan tepat.
Saat pemaparan visi misi, Ganjar berangkat dari problematika rakyat Indonesia yang kemudian dijawab dengan solusi yang cepat.
“Sat set, gaspol, blusukan, dan tinggal di rumah rakyat. Itu artinya akselerasi, agar masalah rakyat cepat ditanggapi oleh pemimpin nasionalnya,” jelas Hasto.
Sedangkan Mahfud MD berkemeja putih bertuliskan tas tes dengan lambang timbangan. Itu kata Hasto, mencerminkan spirit keadilan, bahwa di dalam menegakkan keadilan, rakyat tidak boleh menjadi korban ketidakadilan, termasuk yang dilakukan oleh aparatur negara. (Gema)