JAKARTA, Koranmadura.com – Seusai debat Pilpres Perdana yang berlangsung Selasa 12 Desember 2023 malam, Menko Polhukam sekaligus Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD langsung sat-set blusukan keliling ke sejumlah titik di Provinsi Banten, pada Rabu 13 Desember 2023.
Dalam kunjungan ke Banten ini, Mahfud MD sudah ditunggu banyak agenda. Pertama, Mahfud menghadiri seminar kebangsaan di Universitas Faletehan, Cilegon, Serang, Banten.
Hadir dalam kesempatan ini, politisi PDI Perjuangan Rano Karno, Rektor Universitas Faletehan, Prof Andiko Nugraha Kusuma, dan sejumlah civitas akademika.
Di depan ratusan mahasiswa, Mahfud bicara tantangan menuju Indonesia Emas 2045 dari perspektif politik dan hukum.
Menurut Mahfud, Indonesia Emas 2045 diharapkan betul-betul menjadi negara merdeka, bersatu, berdaulat, dan di dalamnya adil dan makmur.
“Sekarang ini kita sudah merdeka. Namun, kemerdekaan kita masih tersandera oleh perilaku politik maupun geopolitik dunia,” kata Mahfud.
Ke depan, Indonesia sudah harus mampu menentukan posisi di kancah dunia. Indonesia 2045 harus sudah tidak ada orang miskin,pengangguran, dan lulusan SMA seluruhnya masuk ke perguruan tinggi.
Indonesia 2045 juga, kata Mahfud, akan menjadi negara keempat terbesar di dunia, setelah China, India, Amerika Serikat.
Prasyarat menuju ke sana, lanjut Mahfud, adalah demokrasi dan hukum yang baik.
Demokrasi ditandai oleh Pemilu secara periodik. Pemilu memberi kesempatan kepada rakyat menilai dan memvonis pemimpinnya.
“Zaman Orde Baru, asas Pemilu adalah langsung, umum, bebas, dan rahasia. Namun, di zaman Orde Baru, asas itu sekadar formalitas. Saat ini, Pemilu mengusung asas langsung, umum, bebas, dan rahasia, ditambah jujur dan adil,” tegas Mahfud.
Dia meneruskan, “Pemilu Orde Baru dulu nggak adil. Setahun sebelum Pemilu sudah bisa ada hasilnya. Dulu selalu ada intimidasi. Direpresi dan ditekan. Kalau seniman diteror dan dikecilkan.”
Di zaman reformasi ini, sudah ada instrumen hukum Pemilu yang lebih adil. Penyelenggara seperti Pemilu, KPU, Bawaslu, kini independen dipilih DPR.
“Sehingga, kalau ada kecurangan, lebih banyak dilakjkan kontestan. Ya memang masih ada sih orang ndablek, bukan kontestan, ikut-ikutan merepsesi,” tuturnya.
Yang kedua adalah penegakan hukum. Zaman Orde Baru, praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) amat menjamur. Karenanya, praktek ini dikoreksi oleh reformasi.
“Sehingga setiap ada gejala muncul KKN, itu harus dilawan. Supaya kita tidak kembali lagi ke Orde Baru. Kalau SDA dikelola dengan baik, diberantas korupsinya. Indonesia Emas akan terwujud,” yakinnya.
Diingatkan, Indonesia bisa bubar jika hukum dan keadilan tidak ditegakkan. Kalau negara sudah berlaku tidak adil, maka potensi bubar akan semakin besar.
“Negara tidak adil itu berarti disorientasi. Kalau dibiarkan muncul distrust atau ketidakpercayaan. Lalu muncul disobedience atau pembangkangan. Dan selanjutnya bisa disintegrasi,” tegasnya.
Dia meneruskan, “Semangat Fatahillah, adalah semangat melawan kesewenang-wenangan, penjajahan, dan ketidakadilan. Mahasiswa Universitas Faletehan harus terus menyuarakan penegakan hukum dan keadilan.”
Hak Memilih

Mahasiswa sebagai warga negara, ingat Mahfud, punya hak memilih dalam sebuah proses Pemilu yang bermartabat, terbuka, jujur, dan adil.
“Saudara boleh memilih siapa saja. Tapi yang penting, memilih tidak dalam ancaman. Kampus harus terus menyuarakan Pemilu yang benar. Pemilu itu bukan memilih musuh, tetapi memilih kawan untuk memimpin. Dan yang terpilih harus didukung,” pesannya.
Sementara itu, Rektor Universitas Faletehan, Andiko bangga karena lembaganya dikunjungi Menko Polhukam Mahfud MD.
Mahasiswa diminta mencontoh sosok tegas, jujur, dengan track record panjang yang tidak pernah ada cacat.
“Insya Allah Indonesia dapat mencapai Emasnya di 2045. Apalagi jika yang mengawalnya adalah sosok berintegritas seperti Pak Mahfud. Kepada mahasiswa, jadikan arahan Prof. Mahfud sebagai bekal ke depan,” harap Andiko.
Setelah seminar ini, Mahfud menghadiri dialog dengan tokoh-tokoh masyarakat Banten di Rumah Pemenangan Ganjar Mahfud, Desa Warunggunung, Lebak, Banten.
Selanjutnya dialog dan orasi kebangsaan dengan ulama se-Banten, di Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, Cidahu, Cidasari Pandeglang Banten bersama Abuya Muhtadi. (Gema)