YOGYAKARTA, Koranmadura.com – Istri calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atiqoh Supriyanti mendatangi Jogja T-Shirt Jethe di Gamping, Sleman, Yogyakarta Rabu 6 Desember 2023.
Dia menghadiri pertemuan dan dialog dengan perempuan pelaku usaha UMKM di sektor tekstil dan rumah produksi.
Siti Atiqoh yang mengenakan pakaian kemeja hitam dan kerudung krem datang ke acar aitu bersama anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Esti Wijayati.
Kehadiran Siti Atiqoh disambut meriah oleh para pelaku usaha UMKM serta organ partai pendukung dan relawan Ganjar-Mahfud.
Di tempat itu, Siti Atiqoh diajak berkeliling ke dalam Omah Oblong Jogja T-shirt untuk melihat langsung proses produksi kaos oblong di pabrik itu.
Siti Atiqoh tampak antusias melihat proses produksi. Siti Atiqoh juga berdialog dan mendengar aspirasi para pekerja di Omah Oblong Jogja T-shirt ini.
Siti Atiqoh juga berkomunikasi dengan pelajar sekolah yang kebetulan sedang berkunjung ke lokasi tersebut.
Selain menjadi tempat belanja, lokasi itu juga menjadi tempat pembelajaran bagi pelajar maupun non pelajar.
Siti Atiqoh kemudian melanjutkan acara dengan bertemu perempuan pelaku usaha UMKM di sektor tekstil dan rumah produksi di sebuah aula.
Kehadiran Siti Atiqoh disambut teriakan kemenangan untuk Ganjar-Mahfud. Adapun, tema dialog itu ‘Menjadikan Pelaku Ekonomi Kreatif Jaga Kandang dan Jago Tandang’
“Selamat datang Ibu Hj Siti Atiqoh. Ganjar-Mahfud menang, menang, menang. Ganjar-Mahfud menang satu putaran,” ucap ratusan pelaku UMKM sambil mengangkat 3 jari.
Dalam kesempatan itu, Siti Atiqoh memaparkan soal pemanfaatan teknologi untuk mengembangan usaha pemasaran yang lebih luas.
Menurutnya, penting sekali mengembangkan usaha lewat teknologi agar pelaku usaha tidak menjadi penonton.
“Kalau produk dipasarkan dengan cara konvensional, kita hanya akan menjadi penonton. Tentu saja dibutuhkan pelatihan-pelatihan untuk itu,” kata Siti Atiqoh.
Karena itu, dia meminta para perempuan untuk terus mengembangkan diri dalam dunia saat ini yang serba teknologi.
“Intinya perempuan tolong melek secara teknologi agar kita bisa merebut pangsa pasar yang ada, jangan hanya penonton di negeri sendiri, tapi terdepan baik di Indonesia maupun di dunia,” jelas Siti Atikoh. (Gema)