BANGKALAN, koranmadura.com – Pj Bupati Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Arief Mulya Edie angkat bicara soal ada dugaan pemotongan honor guru sukwan di SDN Tambegan, Kecamatan Arosbayara.
Menurut dia, duduk perkara pada penyunatan honor guru sukwan di SDN Tambegan, karena pihak sekolah ingin berbagi honor pada guru sukwan lain yang tak masuk data pokok pendidikan (Dapodik).
“Secara otomatis, jika tak masuk Dapodik tidak dapat honor. Jadi, diambilkan ke guru yang lain,” kata dia, Kamis, 21 Desember 2023.
Pihaknya memahami dilema etis Kepala Sekolah (Kepsek) yang terjadi di SDN Tambegan. Ada guru sukwan tak masuk Dapodik penerima honor, sementara mereka harus digaji atas pengabdiannya.
“Ternyata pihak sekolah mengangkat guru di luar daftar Dapodik. Sehingga perlu pembiayaan di luar yang dianggarkan, wajar kepala sekolah mumet,” kata dia.
Namun, lanjut pria kelahiran Magelang itu, apa pun bentuknya jika ada pemotongan honor guru tetap tidak diperbolehkan. Oleh sebabnya, dugaan perkara itu dalam penanganan Inspektorat dan Kejaksaan.
“Apa pun alasannya kalau ada potongan tetap pelanggaran, saat ini sedang diperiksa Inspektorat dan kejaksaan,” ujarnya.
Perlu diketahui, dugaan pemotongan honor guru sukwan di SDN Tambegan, dari honor sebenarnya berdasar Dapodik dan SPJ Rp1,2 juta, guru tersebut hanya menerima Rp450 ribu. Uang tersebut disetor ke bendahara sekolah. (MAHMUD/DIK)