Baliho tersebut berlatar warna putih dengan tulisan singkat ‘Selamat dan Sukses’ yang mengindikasikan dukungan.
Pihak TNI menyatakan bahwa baliho tersebut dipasang oleh orang tak bertanggung jawab, dan mereka berkomitmen untuk mencari sosok yang memasangnya.
Wakil Direktur Eksekutif Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD, Finsensius Mendrofa, memberikan dukungan terhadap langkah TNI AD untuk menyelidiki dan menelusuri pelaku pemasangan baliho tersebut.
Dalam keterangannya, Finsensius menekankan pentingnya menjaga netralitas TNI selama proses Pemilu 2024.
“TNI harus sesegera mungkin mencari tahu siapa yang memasang baliho itu, usut tuntas. Jangan sampai masyarakat menaruh ketidakpercayaan kepada TNI. Lalu TNI dinilai berpihak ke salah satu paslon. Itu tidak boleh terjadi,” ungkap Finsensius di Jakarta, Jumat (12/1).
Menurut Finsensius, netralitas TNI dan Polri sangat penting dalam menjaga kelancaran dan keamanan Pemilu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah beberapa kali mengingatkan akan pentingnya netralitas dalam proses demokrasi tersebut.
Finsensius juga berharap Panglima TNI dapat bertindak tegas jika ada anggota TNI yang terbukti melanggar netralitas.
Menurutnya, tindakan tegas terhadap pelanggaran ini perlu dilakukan untuk menjaga integritas institusi militer secara keseluruhan.
“Makanya, harus diusut tuntas siapa yang bermain dibalik pemasangan baliho itu. Karena itu terkesan berpihak ke salah satu paslon. TNI harus terbuka jika menemukan pelakunya. Siapapun dia,” tegas Finsensius.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan bahwa TNI AD dan Kepolisian Sukoharjo sedang menyelidiki dan mencari siapa provokator pemasangan baliho tersebut.
Kristomei menegaskan komitmen TNI AD terhadap netralitas dalam Pemilu 2024, dan bahwa netralitas tersebut adalah harga mati bagi institusi militer. (Icel)