Tegal, Koranmadura.com – Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 3, mendukung rencana pemerintah untuk mempercepat pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa di sepanjang Pantai Utara Jawa.
Rencana tersebut disampaikan oleh Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
Ganjar menilai rencana tersebut sama dengan usulannya terkait pembangunan tanggul laut raksasa ke pemerintah pusat pada 2013. Rencana tersebut disetujui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan membangun giant sea wall sekaligus jalan tol Semarang-Demak.
“Saya kira ide bagus ya. Pak Prabowo yang menyampaikan?” tanya Ganjar di sela-sela kampanye di Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/11).
Ganjar tidak merasa rencana itu dicontek Prabowo. Sebab, percepatan pembangunan giant sea wall di sepanjang Pantura untuk memperkuat pertahanan laut.
“Tidak (merasa dicontek) dong, saling mendukung. Kan positif toh. Kan beliau (Prabowo) kemarin sampai tiga kali ya sama terus sama saya,” ujarnya.
Kendati demikian, Ganjar mengingatkan perhitungan pembangunan giant sea wall harus dilakukan dengan cermat demi kemaslahatan bersama.
“Ya tidak apa-apa, mungkin dia untuk pertahanan laut kan. Tapi memang benar dari sisi ketahanan itu penting, karena kalau kemudian itu bisa diamankan, ya kita semua berpikir. Saya terima kasih kalau bisa kita mendapatkan dukungan. Cuman apakah bentuknya tanggul laut raksasa atau di beberapa titik, itu lebih ke organik,” jelas Ganjar.
Selain itu, Ganjar memuji kinerja Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, yang sudah mengerjakan pembangunan tanggul laut di beberapa titik di Pantai Utara Jawa.
“Karena kami pernah bekerja sama cukup lama dengan Belanda, apalagi di Demak, terus kemudian sedikit Tegal, dan Kota Pekalongan sama Kabupaten Pekalongan agak panjang. Pak Basuki sudah mengerjakan itu, bagus banget itu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Rabu (10/11), Ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas, Wahyu Utomo, mengatakan, pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut nantinya akan melibatkan banyak pihak mulai dari berbagai kementerian, akademisi hingga para ahli.
Pemerintah berencana membentuk satuan tugas khusus untuk menyelesaikan mega proyek tersebut.
“Pasti masing-masing kementerian akan diajak sesuai tupoksinya. Dan yang tadi disampaikan kalau kita membangun ini, hilangkan isu sektoral. Jadi nanti bersama-sama mungkin dengan teman teman PU yang akan memimpin, dan akademisi yang akan diajak, dan mungkin ahli-ahli dunia,” kata Wahyu usai Seminar Nasional “Strategi Perlindungan Kawasan Pulau Jawa, Melalui Pembangunan Tanggul Pantai dan Tanggul Laut,” di Jakarta, Rabu.
Adapun proyek ini ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional yang kemungkinan terwujud 30 sampai 40 tahun ke depan. Proyek tanggul itu juga diprediksi akan menelan anggaran 50 hingga 60 miliar dolar AS.
Menurut Wahyu, keterlibatan para akademisi serta ahli sangat dibutuhkan mengingat proses pembangunan tanggul laut raksasa akan tetap memperhatikan aspek-aspek ekologis laut. (Icel)