JAKARTA, Koranmadura.com – Elektabilitas pasangan calon presiden (Capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (Cawapres) Mahfud MD terus menempel Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Keduanya hanya terpaut 0,3 persen.
Hal itu terungkap dari hasil survei teranyar lembaga survei Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) periode Desember 2023.
Menurut hasil survei lembaga tersebut, yang diumumkan di Jakarta Minggu 31 Desember 2023, posisi teratas memang masih ditempati duet Prabowo-Gibran.
Elektabilitas Prabowo-Girban versi ICRC hanya berada di angkat 39,4 persen. Posisi mereka ditempel ketat Ganjar-Mahfud yang memiliki elektabilitas sebesar 39,1 persen.
Artinya, elektabilitas kedua pasangan ini sulit disimpulkan karena berada di dalam rentang batas toleransi kesalahan atau margin of error plus minus 2,79 persen.
Sementara posisi ketiga dihuni oleh pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas 25,6 persen.
“Prabowo masih unggul jika dibandingkan temuan kita sebelumnya di bulan November,” kata Direktur Eksekutif ICRC Hadi Suprapto Rusli, Minggu 31 Desember 2023.
Untuk melewati Prabowo-Gibran, pasangan Ganjar-Mahfud harus memperbesar perolehan suara di Jawa Barat. Pada saat bersamaan, pasangan nomor urut tiga ini terus mempertahankan dominasi mereka di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Jika nanti Ganjar mampu melaksanakan segala potensinya di Jawa Barat saya kira akan memberikan dampak untuk masuk ke putaran kedua,” kata Hadi Suprapto Rusli lebih lanjut.
Hadi Suprapto Rusli mengungkapkan, berbasiskan pada data elektabilitas yang diperoleh lembaganya, dia menyimpulkan bahwa sangat sulit Pilpres 2024 hanya berlangsung dalam satu putaran sebagaimana dikampanyekan pasangan Prabowo-Gibran.
“Jika dilihat dari data survei ICRC terbaru ini, maka Pilpres 2024 masih diprediksikan akan terjadi dua putaran,” katanya.
Sementara itu terkait metodelogi, survei ini dilakukan pada 20-26 Desember 2023 dengan melibatkan 1.230 orang responden. Pemilihan sampel menggunakan Stratified Random Sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara telepon oleh pewawancara terlatih.
Adapun toleransi kesalahan sebesar kurang lebih 2,79 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (Gema)